arang golongan C
Gambar .Arang kayu hasil produksi UMKM, arang golongan A, B dan C
Pada saat ini sudah ada usaha dari  Mitra Pengabdian (P.Sahawi)  untuk mengubah produksi arang golongan B dan C, menjadi briket arang. Hal ini karena briket arang mempunyai penampilan dan kemasan yang lebih menarik serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk dijadikan energi alternatif sehari-hari (Lafas, dkk., 2011). Namun pencetakan briket masih dilakukan secara manual sehingga timbul masalah tentang keterbatasan tenaga dan waktu yang dibutuhkan cukup lama dalam proses produksi briket arang tersebut maka sebagai pelaku UMKM arang membutuhkan sebuah mesin pencetak briket arang dengan kapasitas mesin 50 Kg/jam sebagai mesin utama dalam proses pembuatan briket arang.
Gambar . Pembuatan briket arang secara manual oleh pengrajin
Teknologi dan jenis peralatan densifikasi briket biomassa terbagi dalam lima jenis yaitu densifikasi tekan piston, densifikasi tekan sekrup (screw), densifikasi tekan roller, pelet dan pencetakan briket manual bertekanan rendah (Bhatkar et al., 2017). Namun saat ini harga alat produksi biobriket ini masih relatif tinggi di pasaran dan secara ekonomi tidak terjangkau oleh kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sehingga  perlunya program untuk mengatasai keterbatasan-keterbatasan tersebut memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta  pemberian prototipe mesin pencetak briket arang yang diharapkan dengan adanya mesin ini dapat mempercepat proses pencetakan briket arang.
Mesin pencetak briket arang yang dibuat akan mengutamakan kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan, serta mengutamakan keselamatan kerja operator, sehingga dengan adanya mesin ini para pelaku UMKM dapat meningkatkan kinerja produksi briket arang. Berpijak pada hal tersebut serta melihat potensi dalam pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi alternative, maka dalam pengabdiam ini akan dirancang dan dibuat mesin screw extruder pencetak briket yang harganya terjangkau.
Secara garis besar kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatante pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirinci sebagai berikut :
 A. Sosialisasi Kegiatan
- Sebagai langkah awal dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini telah dilakukan observasi dan focus group discussion (FGD).