Wirausaha, saat ini sedang gencar-gencarnya digembor-gemborkan. Bahkan terdapat mata pelajaran kewirausahaan bagi pelajar SMA/SMK. Hal ini disebabkan karena banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia. Akan tetapi, nyatanya banyak dari mereka yang masih tidak siap untuk berwirausaha.
Salah satu penyebabnya yaitu ketidak tekunannya atau tidak adanya konsistensi saat akan berwirausaha atau saat sudah memulainya. Padahal faktor ini juga berperan penting, tetapi masih banyak yang menganggap remeh.
Seorang wirausahawan dapat mengambil contoh dari orang lain, seperti ketekunan yang dimiliki oleh Johnny Andreas saat merintis dan mengembangan tiga usahanya. Contohnya saat membuka sebuah salon, meski dia sudah memiliki skill tetapi demi mengembangkan salonnya dia belajar lagi mengenai stylist hair yang lebih baik. Ada juga saat akan membuka BreadTalk. Johnny rela pergi jauh menuju Singapura demi mempelajari cara membuat roti dengan tidak menurunkan kualitas. Padahal dapat kita ketahui, bahwa perjalanan Indonesia-Singapura tidaklah murah.
Begitupun saat akan merintis sebuah toko donat yang sekarang sudah tersebar dibanyak negara, J.Co Donuts & Coffe. Demi kenyamanan konsumen khususnya konsumen dalam negeri, dia melakukan beberapa riset di beberapa negara. Hal ini dia lakukan agar nantinya donat buatannya sesuai dengan lidah orang Indonesia.
Jadi, dapat disimpulkan untuk menjadi seorang wirausaha memang tidak hanya sekedar modal ide, tetapi juga dengan adanya tindakan nyata dari orang tersebut, salah satunnya yaitu ketekunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H