3. Menggunakan Mainan atau Gambar untuk Mengalihkan Perhatian
  Dokter gigi dapat menggunakan alat peraga atau mainan untuk mengalihkan perhatian anak dari prosedur yang sedang dilakukan. Sebagai contoh, mainan berbentuk gigi atau gambar karakter kartun bisa membantu anak merasa lebih santai dan lebih terhubung dengan pengalaman yang sedang berlangsung.
4. Kontak Mata yang Lembut
  Meskipun kontak mata sangat penting dalam komunikasi, pada anak-anak, dokter gigi harus memastikan bahwa kontak mata dilakukan dengan cara yang tidak menakutkan. Melihat mata anak dengan lembut dapat membantu menciptakan rasa kedekatan dan memastikan bahwa anak merasa diperhatikan.
Penting bagi dokter gigi untuk tidak hanya fokus pada perawatan saat itu saja, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan anak. Kepercayaan yang dibangun selama kunjungan pertama dapat membuat anak merasa lebih nyaman untuk kembali ke dokter gigi di masa depan. Hal ini dapat dicapai dengan konsistensi dalam komunikasi yang empatik dan bersahabat di setiap kunjungan.
Meskipun teknik komunikasi terapeutik dapat sangat efektif, tantangan utama yang dihadapi dokter gigi adalah menghadapi anak-anak yang sudah memiliki pengalaman traumatis atau ketakutan yang mendalam terhadap perawatan gigi. Dalam kasus ini, pendekatan yang lebih sabar dan penuh pengertian diperlukan. Dokter gigi harus siap untuk beradaptasi dengan keadaan anak, berusaha mengatasi ketakutan dengan berbagai metode yang sesuai, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.
Komunikasi terapeutik yang efektif memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi dental anxiety pada pasien anak. Dengan memanfaatkan teknik komunikasi verbal yang ramah anak, serta bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang menenangkan, dokter gigi dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan mengurangi kecemasan mereka terhadap prosedur gigi. Keberhasilan dalam hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan gigi tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang antara dokter gigi dan pasien mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H