Mohon tunggu...
Difa Ramadhani
Difa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Prof.K.H.Saifuddin Zuhri Purwokerto

Menikmati ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keren, Mahasiswa BKI UIN Saizu Gelar Pelatihan Pemasaran Kewirausahaan Berbasis Media Sosial di MAN 2 Banyumas

29 Juli 2024   10:45 Diperbarui: 29 Juli 2024   10:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyumas - Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto menyelenggarakan pelatihan pemasaran kewirausahaan berbasis media sosial pada tanggal 17 Mei 2024 di MAN 2 Banyumas. Pelatihan ini diikuti oleh siswa-siswi yang mengikuti organisasi kewirausahaan MAN 2 Banyumas dengan jumlah 28 peserta.

Pelatihan tersebut dirancang untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis dalam bidang pemasaran digital kepada para siswa, yang dibawakan oleh lima mahasiswa itu sendiri yang menjadi trainer komprehensif dan dibagi menjadi 5 materi pokok. Pelatihan dilakukan di ruang multimedia MAN 2 banyumas dan dimulai dari Trainer pertama, Mahasiswa Difa Ramadhani, membuka sesi dengan menjelaskan konsep dasar pemasaran kewirausahaan. 

Ia menekankan pentingnya memahami target pasar dan strategi pemasaran yang efektif untuk membangun wirausaha yang berkelanjutan. Trainer pertama melakukan evaluasi materi dengan mengelilingi  peserta dan memastikan pemahaman yang peserta dapatkan dengan menanyakan secara random.

Setelah trainer pertama selesai, dijeda dengan strategi media pembelajaran yang dipandu oleh host Aditya Saputra. Strategi pembelajaran yang dilakukan yaitu setiap peserta menyebutkan satu kata yang berkaitan dengan wirausaha dan tidak boleh sama dengan peserta lain, kemudian trainer kelima membantu menuliskan jawaban mereka di papan tulis.

Setelah semua peserta memberikan jawabannya, host meminta kesediaan peserta untuk menyusun 10 kata menjadi satu kalimat yang tepat. Untuk membangkitkan semangat peserta, juga terdapat jargon yang diucapkan trainer yakni selamat siang kemudian peserta menjawab siang, siang, siang pasti senang. Dan juga ice breakingnya yaitu shick shack shock.

Kemudian karena ada kendala ruang multimedia yang ternyata akan digunakan untuk acara guru sehingga pelatihan dipindah ke ruang kelas dan dilanjutkan oleh Trainer kedua, Mahasiswa Ike Lintang Sari, trainer kedua membimbing peserta dalam merancang desain wirausaha yang inovatif. 

Materi yang disampaikan meliputi cara mengidentifikasi peluang bisnis, merancang produk atau layanan yang menarik, serta membuat rencana wirausaha yang matang. Evaluasi yang dilakukan trainer kedua ialah dengan menuntun setiap peserta membuat desain prduk makanan di aplikasi canva masing-masing dalam waktu kurang lebih 10 menit. Kemudian dikumpulkan dengan mengirimkan di group Whatsapp Pelatihan yang telah disediakan untuk nantinya diseleksi desain yang memenuhi elemen untuk digunakan dalam berwirausaha.

Trainer ketiga, oleh Mahasiswa Agus Dwi Kharismasari, memberikan panduan praktis tentang pemanfaatan media sosial untuk pemasaran. Ia mengajarkan teknik-teknik pemasaran digital menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, serta bagaimana membangun engagement dengan audiens secara efektif. 

Disamping itu trainer ketiga memberikan ide yang disingkat dengan PAKKMIE yang artinya P itu profil yang konsisten, A itu Aktif Berinteraksi, K itu Konten berkualitas, K kedua itu konsisten, M itu media lebih dari satu, I itu influencer, dan E itu Evaluasi. Evaluasi materi dari trainer ketiga ini juga sama, yaitu memastikan peserta paham dengan mengulang dan menanyakan materi yang sudah dibawakannya.

Trainer keempat, oleh Mahasiswa Aditya Saputra, untuk membuka materinya ia memberikan contoh tentang      mengajarkan keterampilan komunikasi yang esensial dalam dunia kewirausahaan. Peserta dilatih untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, baik dalam presentasi wirausaha maupun interaksi dengan pelanggan. Evaluasi materi yang dilakukan, ia juga memastikan peserta memahaminya dengan menanyakan kembali materinya secara random.

Trainer kelima, Mahasiswa Khusnul Khotimah menutup pelatihan dengan materi tentang pentingnya mengelola reputasi. Di awal materinya ia memberikan contoh kasus terkait pentingnya menjaga reputasi kemudian dilanjutkan dengan memberikan materi yang berisi langkah-langkah dan hambatan dalam mengelola reputasi dan memberikan strategi untuk mengelola ulasan online, menangani kritik dengan bijak, dan membangun citra positif di mata konsumen. Evaluasi materi yang dilakukan juga dengan mengulas ulang dan memberikan pertanyaan kepada peserta terkait materi yang sudah dibawakan olehnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun