INI BUKAN TENTANG POHON DAN BUAH
Karya: Difa Rahma Melati
Pohon Tengah melihat kearahku
Diam tapi sorot matanya seakan mengatakan sesuatu
Bahwa semakin tinggi pohon semakin besar pula angin yang menerpanya
Semakin tinggi pohon, semakin susah pula manusia menggapai buahnya.
Nyatanya,
Hal yang paling ditunggu manusia dari pohon adalah buahnya
Jika bukan manusia yang menghampiri pohon tuk mengambil buah, Lantas, buahlah yang harus menghampiri manusia. Fikir buah kala itu.
Buah memberanikan dirinya, tuk tau bagaimana rasanya dimakan oleh manusia. Caranya hanya satu, yaitu memberanikan diri tuk jatuh diantara gundukan tanah bahkan berbatuan tumpul bahkan tajam.
Ada 2 resiko yang akan dirasakan oleh buah, Pertama, pecah dan berceceran. Kedua, Menggelinding sempurna tanpa ada luka.
Nyatanya buah tlah berfikir sejauh itu. Ia bertekad walau hembuasan angin yang keras membuat keraguannya semakin besar. Tapi, lagi lagi ia tepis semua itu.
DAN,,,
Ya.....
Dia jatuh, tak pecah namun sedikit retak. Rasa sakit pun tak luput. Namun, ia berhasil. Ada manusia yang mengambilnya lalu memakannya.
Terima kasih, Kata buah
TAPI, INI SEMUA BUKAN TENTANG POHON, BUAH DAN MANUSIA.
Terima kasih, Untuk kejadian yang tlah datang hari ini
Dema, 19 oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H