Hai
untuk malam bertaburkan bintang
untuk dunia yang diselimuti angin malam
untuk mata yang mulai sayup menahan beban
untukmu wahai sang pujangga dalam angan
dinginnya angin  mengubah apa yang dirasa dalam diri
menjadikan ku yang semula hangat
berubah menjadi dingin tak tau rasa
inginku kembali dalam pelukan semula namun selalu tak bisa
mata yang selalu memperhatikanmu
kini tak lagi mau menoleh
membenci akan akar yang semula kokoh mengikat
hingga tak ada sanggahan yang bisa menahan
diamku tanda tak peduliku
tanpa aisan kasihsayang
yang semula tak berujung awalan
hingga kini hanya menyisakan kenangan
11-8-24
tanpa rasa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI