Mohon tunggu...
Difa Rahma Melati
Difa Rahma Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Saya percaya bahwa melalui penyuntingan, saya dapat memperlihatkan kecantikan serta kompleksitas dari kehidupan di Dunia ini. Setiap suntingan yang saya buat adalah upaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat, mendalam, dan penuh empati kepada penonton. Meskipun masih belajar, saya selalu berusaha untuk mengembangkan keterampilan saya dalam seni penyuntingan. Setiap proyek yang saya kerjakan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru, memperluas cakrawala kreatif, dan memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menyampaikan narasi melalui gambar-gambar yang berbicara. Apa yang telah saya buat bukan hanya sekadar kumpulan editan visual, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan dedikasi, semangat, dan keinginan untuk memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar. Melalui seni penyuntingan, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membangun penghubung dengan orang-orang di seluruh dunia, sambil terus tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman.

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Merfourius, Apakah Kau Masih di Sana?" Apakah Kata Te Amo Cukup Untukmu?

5 Agustus 2024   16:20 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi saat itu beliau harus berlayar dengan kapal yang lain

Dan hari itu beliau datang kembali

Bukannya tak Bahagia, sangat Bahagia

Namun, mengapa ada hal yang berbeda/? Mengapa tak sama dengan yang dulu?

Mengapa kini canggung?

Apa karna kata cengkrama sudah semakin jauh?\

Yah rindu.

Dan hari  ini aku memberanikan diri untuk menyapa bahkan mengajaknya berfoto

Satu cekrik, dua cekrik, tiga cekrik

Dan disitu aku tersenyum

Dan yang terakhir . Te Amo

MERFOURIUS//// Aku Sayang.....

_Mexico, tempat yang belum pernah ku jajah hingga saat ini. aku berharap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun