Mohon tunggu...
Difa Rahma Melati
Difa Rahma Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Saya percaya bahwa melalui penyuntingan, saya dapat memperlihatkan kecantikan serta kompleksitas dari kehidupan di Dunia ini. Setiap suntingan yang saya buat adalah upaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat, mendalam, dan penuh empati kepada penonton. Meskipun masih belajar, saya selalu berusaha untuk mengembangkan keterampilan saya dalam seni penyuntingan. Setiap proyek yang saya kerjakan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru, memperluas cakrawala kreatif, dan memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menyampaikan narasi melalui gambar-gambar yang berbicara. Apa yang telah saya buat bukan hanya sekadar kumpulan editan visual, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan dedikasi, semangat, dan keinginan untuk memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar. Melalui seni penyuntingan, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membangun penghubung dengan orang-orang di seluruh dunia, sambil terus tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Part 2 Tumpuan Keluarga : "Apa Kata Kuat Itu Untukku?"

5 Agustus 2024   10:32 Diperbarui: 5 Agustus 2024   11:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ng

Hai anak pertama....

Capek ya ternyata jadi tumpuan keluarga

Ada tangis di setiap malamnya

Ada keluhan yang tak boleh didengar siapa saja

Ada tarikan nafas yang terlalu panjang

Ada aduan yang selalu terlontarkan kepada Yang Maha Kuasa

Tuhan baik

Ia menguatkan bahumu agar kamu tak rapuh

Ia menguatkan kakimu sebab langkahmu masih jauh

Ia menguatkan hatimu sebab

Hai anak pertama....

Ternyata kita se kuat itu!

Kita menangis tanpa boleh ada orang lain yang mendengar

Bahkan kita  tak perlu menunggu orang lain menghapus air mata kita, sebab kita hanya ingin mereka melihat kita sebagai kaka yang kuat

Kita mengeluh tanpa harus didegar semua makhluk

Karna kita lebih suka mengeluh pada sang penguat hati seluruh makhluk

Semesta menuntut kita untuk menjadi kuat

Sebab semesta pernah berkata, bahwa rumus kehidupan ialah " kaka itu penguat untuk para adiknya. Kalo kaka lemah, gimana ade mau belajar kuat? Kalo kaka selalu menangis? Gimana ade mau belajar cara menyimpan air mata? Kalo kaka selalu dijatuhkan dan selalu menyerah? Gimana ade mau belajar cara buat bangkit?

Ade selalu melihat, Bahkan kaka selalu terlihat

Walau ade itu cuek

Tapi ia akan selalu membanggakanmu

Tak didepanmu secara langsung, Tapi didepan temannya, ia selalu menyanjungmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun