Mohon tunggu...
Difa Rahma Melati
Difa Rahma Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Saya percaya bahwa melalui penyuntingan, saya dapat memperlihatkan kecantikan serta kompleksitas dari kehidupan di Dunia ini. Setiap suntingan yang saya buat adalah upaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat, mendalam, dan penuh empati kepada penonton. Meskipun masih belajar, saya selalu berusaha untuk mengembangkan keterampilan saya dalam seni penyuntingan. Setiap proyek yang saya kerjakan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru, memperluas cakrawala kreatif, dan memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menyampaikan narasi melalui gambar-gambar yang berbicara. Apa yang telah saya buat bukan hanya sekadar kumpulan editan visual, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan dedikasi, semangat, dan keinginan untuk memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar. Melalui seni penyuntingan, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membangun penghubung dengan orang-orang di seluruh dunia, sambil terus tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perlukah Kita Saling Mengenal?

2 Juli 2024   15:18 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:23 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/menanteara

Perlukah Kita Saling Mengenal?

Karya: Difa Rahma Melati

Kau disana

Bekutik diam dengan layar bercahaya ditanganmu

Menunduk

Tapi sesaat kau mengangkat kepalamu

Mencari sumber suara yang sedikit asing bagimu

Kau tak menatap siapa yang bersuara

Hanya sedikit melihat

Atau melirik sepertinya

Kini kau kembali menunduk

Memegang erat benda yang mulai bercahaya lagi

Fokusmu tak terbaca oleh ku

Apa gerangan yang membuatmu terlalu asyik sepertinya

Sudahlah

Cukupkan apa yang kau lakukan

Lihatlah dan perhatikan apa yang kami lakukan

Hingga kau tau bahwa hadirmu tak percuma begitu saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun