Mohon tunggu...
Difa Rahma Melati
Difa Rahma Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Saya percaya bahwa melalui penyuntingan, saya dapat memperlihatkan kecantikan serta kompleksitas dari kehidupan di Dunia ini. Setiap suntingan yang saya buat adalah upaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat, mendalam, dan penuh empati kepada penonton. Meskipun masih belajar, saya selalu berusaha untuk mengembangkan keterampilan saya dalam seni penyuntingan. Setiap proyek yang saya kerjakan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru, memperluas cakrawala kreatif, dan memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menyampaikan narasi melalui gambar-gambar yang berbicara. Apa yang telah saya buat bukan hanya sekadar kumpulan editan visual, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan dedikasi, semangat, dan keinginan untuk memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar. Melalui seni penyuntingan, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membangun penghubung dengan orang-orang di seluruh dunia, sambil terus tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siapa Dia yang Menuntutku

11 Juni 2024   22:20 Diperbarui: 11 Juni 2024   22:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mantingan, ngawi/dokpri

Siapa Dia yang Menuntutku?

Karya: Difa Rahma Melati

Aku menuntutnya

Bahkan sesuatu yang tak bisa ku kendalikan

Aku tak memiliki kuasa yang besar akan hal itu

Tapi aku tetap menuntutnya

Agar semua berjalan sesuai yang ku mau

Tuntutan itu semakin menjadi- jadi

Mengusik tatanan hati yang semula tertata rapi

Diri ini semakin menuntut

Mencari celah agar tuntutan itu terkabulkan

Namun nyatanya aku yang tak paham

Keadaan sedang mengujiku

Membiarkanku menuntutnya

Walau tuntutan itu terabaikan akhirnya

Nyatanya kini kehidupan sedang menegurku

Tuntutan yang kubuat tak bisa mengubah keadaanku

Karna sesungguhnya

Akulah yang sedang dituntut oleh keadaan

Lantas bagaimana bisa aku menuntut?

Sedang akulah yang dituntut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun