Mohon tunggu...
Diva Arifin
Diva Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pendaki amatir yang kebetulan juga suka sepakbola dan film.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnasku Sayang, Timnasku Malang

9 Mei 2024   17:32 Diperbarui: 9 Mei 2024   18:21 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto line up timnas Indonesia U-23 vs Iraq U-23/Karim Jaafar/AFP

Piala asia U-23 sudah usai beberapa hari yang lalu. Timnas Indonesia mencatatkan sejarah luar biasa di turnamen tersebut, bermain sebagai tim debutan, timnas kesayangan kita bisa langsung mencapai semifinal untuk pertama kalinya. Skuad garuda muda masih menyisakan satu laga menghadapi Guinea U-23 pada nanti malam, untuk merebutkan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Ini merupakan sesuatu yang membanggakan bagi pendukung timnas indonesia. 

Bagi mayoritas penggemar sepak bola Indonesia yang benar-benar paham akan sepak bola, mereka pasti tidak memiliki ekspektasi tinggi bagi terhadap timnas kesayangan, apalagi melihat ada beberapa pemain kunci yang tidak bisa bermain melawan Guinea nanti malam. Meskipun tetap ada secercah harapan kepada timnas untuk menang dan bisa berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024, namun nampaknya para supporter ini tidak ambil pusing jika Indonesia takluk.

Pemain Indonesia tampak lesu ketika Iraq mencetak gol kedua/Karim Jaafar/AFP
Pemain Indonesia tampak lesu ketika Iraq mencetak gol kedua/Karim Jaafar/AFP
Namun, tidak sedikit pula pihak yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap timnas Indonesia, bahkan sejak laga semifinal dan perebutan tempat ke-3 di Piala Asia kemarin. Hasilnya, kita bisa lihat sendiri, banyak dari orang tersebut yang mencari kambing hitam atas kekalahan skuad garuda ketika melawan Uzbekistan dan Iraq. Mulai dari wasit utama, wasit VAR, hingga pemain timnas Indonesia itu sendiri, seperti Justin Hubner dan Marselino Ferdinand. Mereka mendapatkan hujatan yang tidak ada habis habisnya di berbagai sosial media. Padahal, Justin Hubner dan Marselino tampil apik dari fase grup hingga laga semifinal melawan Uzbekistan, namun hal itu nampaknya tidak cukup bagi penggemar “baru” timnas kita. 

Selain itu, banyak pula yang menggunakan momentum bangkitnya timnas di pentas Asia sebagai ajang “cari panggung” kepada masyarakat sekitarnya, mengingat sebentar lagi akan ada agenda politik Pilkada serentak pada akhir 2024 nanti. Hal ini terlihat banyak pihak atau politisi yang berpotensi untuk maju ke pilkada mengadakan nobar akbar dengan poster yang lebih banyak menampilkan tokoh politik tersebut daripada pemain timnas itu sendiri. Selain itu, nobar tersebut uniknya juga mayoritas hanya dilakukan ketika laga semifinal saja, hanya sedikit yang masih mengadakan nobar ketika perebutan tempat ke-3 kemarin, apalagi laga nanti malam melawan Guinea. Hal yang sama juga tidak nampak ketika timnas senior bermain di kualifikasi Piala Dunia yang masih menyisakan dua pertandingan atau ketika Piala Asia timnas senior kemarin. Padahal Indonesia masih terus membutuhkan dukungan, terlepas hasil dari laga itu nantinya.

Malang memang, namun hal ini selalu saja terulang. Jika kita flashback ke final AFF 2020 yang berlangsung tahun 2021, ketika timnas mencapai final, banyak poster politisi yang memanfaatkan momen tersebut. Bahkan ketua PSSI saat itu, Mochamad Iriawan atau yang lebih dikenal dengan Iwan Bule juga menjadi salah satu yang memanfaatkan hal itu. 

Posteryang sempat diunggah Ketua PSSI saat timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF 2020/Instagram Mochamad Iriawan
Posteryang sempat diunggah Ketua PSSI saat timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF 2020/Instagram Mochamad Iriawan
Situasi yang hampir sama kembali terulang tahun ini, memang kita tidak melihat lagi poster yang menampilkan wajah ketua PSSI. Tetapi kita masih bisa melihat ketua PSSI di konten lainnya, seperti video atau reels sosial media PSSI. Erick Thohir terlihat selalu masuk ke ruang ganti pemain setelah laga, entah untuk memberikan semangat, motivasi atau bahkan kritikan kepada pemain secara langsung ketika turnamen masih berjalan. Namun, hal yang sama tidak dilakukan kepada timnas U-17 putri yang bermain di Piala Asia, padahal Indonesia menjadi tuan rumah. Apakah karena prestasinya tidak sebagus timnas pria, jadi tidak terlalu menjual? padahal timnas U-17 putri benar-benar sedang membutuhkan semangat setelah dikalahkan Filipina 1-6 beberapa hari yang lalu. Momen ini kurang lebih hampir mirip dengan Iwan Bule yang melakukan video call dengan pemain timnas di AFF 2022 ataupun Sea Games 2023, ibaratnya sih “kaset baru lagu lama”.

Begitulah posisi ketua PSSI, selalu terlihat seksi untuk politisi yang berencana untuk mencalonkan diri di pesta politik yang akan datang atau petinggi klub yang ingin mengeruk keuntungan bagi dirinya dan kelompoknya sendiri. Yah, terlepas bagaimanapun itu, meskipun saya pribadi tidak berharap banyak dengan PSSI, tapi tentunya kita tetap ada sekecil harapan  suatu saat nanti timnas Indonesia yang kita sayangi bisa mendapat prestasi tertinggi dan apapun hasilnya nanti malam, timnas sudah memberikan yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun