Mohon tunggu...
Diva Arifin
Diva Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pendaki amatir yang kebetulan juga suka sepakbola dan film.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kembali dan Berpisah Lagi, Akhir Drama Sang Legenda

6 Desember 2022   03:39 Diperbarui: 11 Maret 2023   05:04 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transfer musim panas tahun lalu, penikmat sepakbola Eropa dikejutkan dengan isu kepindahan Cristiano Ronaldo dari Juventus ke “tetangga berisik” Man. United, yaitu Manchester City. Banyak fans dan eks pemain Setan Merah yang menyayangkan jika kabar tersebut benar-benar terealisasi. Pada akhirnya hal tersebut batal terwujud, Ronaldo akhirnya kembali ke rumah lama nya, Old Trafford, Sir Alex Ferguson lah yang meyakinkan dia agar menolak Man. City dan bergabung dengan Man, United.

Sang mega bintang pindah ke United dengan bandrol sebesar 23 juta Euro atau setara 420 juta Rupiah yang dibayarkan selama lima tahun. Ia juga reuni dengan rekan setim nya dulu, yaitu Ole Gunnar Solskjaer yang beberapa bulan sebelumnya memperpanjang kontraknya. Kini mereka dalam posisi yang berbeda, Cristiano sebagai pemain dan Ole sebagai manager. Musim 2020/2021 di bawah asuhan Ole, Setan Merah bertengger di posisi ke-2 klasemen akhir, capaian yang sama dengan tahun 2017. Raihan yang cukup memuaskan dibanding dua tahun sebelumnya, meskipun musim tersebut terpaut cukup jauh dengan Man. City di posisi pertama.

Kembalinya CR7 awalnya membawa angin segar bagi club dan juga para fans. Dengan bergabungnya ronaldo, opsi lini serang United kini bertambah, dari yang sebelumnya hanya mengandalkan Cavani di ujung tombak penyerangan, kini bisa memadukannya dengan top skorer Real Madrid sepanjang masa tersebut. Pertandingan debut Ronaldo di musim 2021-2022 terasa indah saat United menjungkalkan Newcastle dengan skor 4-1. Dua gol ia ciptakan di pertandingan itu dan menjadi Man of The Match pada pertandingan tersebut.

Setelah cukup menjanjikan di empat pertandingan awal, lima pertandingan selanjutnya menjadi plot twist bagi United. Setan Merah hanya mampu memenangkan satu pertandingan dari lima laga setelahnya, termasuk digilas Liverpool dengan skor 5-0, skor terburuk melawan Liverpool sejak 1925. Sebulan setelah pertandingan tersebut dibawah asuhan Ole, United hanya bisa 1x menang, 1x imbang dan sisanya berakhir kekalahan dari 4 laga yang telah berlangsung. Termasuk kalah dengan “si tetangga berisik” Man. City dan yang paling tragis adalah dipermalukan Watford 4-1. 

Setelah kekalahan dari Watford, manajemen Setan Merah bergerak cepat dengan memecat pahlawan MU di final Liga Champions 1998/1999 tersebut. Lima hari berselang, tepatnya 25 November 2021 manajemen United resmi menunjuk Ralf Rangnick sebagai manager sementara hingga berakhirnya musim 2021/2022. Namun Rangnick baru bisa mendampingi anak asuh barunya tersebut pada awal Desember, saat United bersua Crystal Palace.

Dibawah asuhan mantan pelatih Schalke dan RB Leipzig tersebut, penampilan Man. United tidak terlalu memuaskan juga. Rangnick tidak mampu menang sekalipun dengan tim big 4, United kalah 4-1 dengan Man. City, dibenamkan 4-0 dengan Liverpool dan takluk 3-1 melawan Arsenal. Pada akhir musim, United finish di peringkat ke-6 dan hanya bisa mengikuti Europa League. Semuanya berubah kala itu, Ronaldo yang masih sangat berambisi untuk bermain di Liga Champions berfikir untuk hengkang dari Man. United. 

Penunjukan Erik Ten Hag sebagai manager baru pada akhir April pun tak merubah keadaan apapun. Sang Agen pun menawarkan kliennya ke beberapa klub yang musim depan bermain di Liga Champions, mulai dari Chelsea, Atletico Madrid, Bayern Munchen, Napoli hingga klub lamanya di Portugal, yaitu Sporting Lisbon. Sang pemain pun hingga telat untuk ikut ke dalam pra-musim klub hanya untuk menunggu kemungkinan untuk pindah, meskipun baru-baru ini dia menyangkal bahwa anaknya sakit.

Para fans pun banyak yang mengkritik dan mempertanyakan keprofesionalan pemain dengan raihan 5 Ballon D’or tersebut. Bagaimana tidak, di bawah asuhan manager anyar mereka yang sudah menunjukkan progress latihan dan beberapa pertandingan di awal musim yang bagus untuk membangun ulang kerangka klub, tetapi pemain emas yang seharusnya menjadi teladan bagi juniornya malah mangkir dari panggilan klub. Namun pada akhirnya top skorer Liga Champions 6 musim beruntun itu pun tidak mendapatkan klub baru dan harus puas bermain di Europa League bersama United.

Tak berhenti di situ saja, ia juga berulah kembali saat pertandingan uji coba melawan Rayo Vallecano. Ketika itu, dia memutuskan untuk meninggalkan stadion terlebih dahulu, meninggalkan rekan setim nya. Tak berselang lama, pemain dengan torehan gol terbanyak bagi Portugal tersebut menolak untuk dimainkan oleh Erik Ten Hag saat timnya bersua dengan Tottenham Hotspurs di Premier League dan masuk ke ruang ganti sebelum pertandingan berakhir.

Karena tingkahnya tersebut, ia dijatuhi hukuman tidak diikutsertakan saat The Red Devils kontra Chelsea 22/10 lalu. Ketika semuanya seperti berjalan normal kembali dengan mainnya Ronaldo di beberapa pertandingan, dengan secara mengejutkan CR7 muncul dengan wawancaranya dengan jurnalis The Sun, Piers Morgan. Ronaldo bercerita bahwa dia tidak menghormati sang manager dan merasa dikambing hitamkan oleh klub. Oleh karena itu pula, kabarnya, ia akan dikenakan denda oleh klub sebesar 1 juta poundsterling untuk yang kedua kalinya, jumlah yang mungkin terasa kecil bagi dirinya. Namun hal ini akan terus diingat oleh para fans sebagai salah satu sikap memalukan pemain bintang yang mereka elu-elukan satu dekade sebelumnya.

Banyak fans yang merasa apa yang dikatakan oleh Ronaldo bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi Apalagi melihat penampilan sang peraih 5 Ballon D’or itu dalam beberapa pertandingan terakhir yang “angin-anginan” dan seolah sudah kehilangan ketajamannya di depan gawang lawan. Disisi lain, sang manager juga sudah berusaha untuk melindungi mantan pemain Sporting Lisbon tersebut ketika dirinya beberapa kali berulah. 

Dengan melakukan wawancara eksklusif bersama Piers Morgan dengan menjelek-jelekan dan menceritakan semua “isi dapur” United, sangatlah tidak etis, terlebih Ronaldo juga dianggap sebagai legenda oleh klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut. Bagaimanapun juga, Ronaldo pasti sudah paham dengan konsekuensi atas tindakannya tersebut dan sudah siap dengan risiko yang akan ia terima. Setelah wawancara tersebut, pihak setan merah langsung melakukan investigasi terhadap semua isi wawancara tersebut.

Tak berselang lama, ketika Piala Dunia baru berjalan beberapa pertandingan, United dan Ronaldo sepakat untuk mengakhiri kerja sama antar kedua belah pihak. Akhir yang pastinya sudah tertebak oleh para penikmat sepak bola di dunia. Namun perpisahan ini terasa begitu disayangkan, jika mengingat keduanya memiliki hubungan yang istimewa pada lebih dari se-dekade lalu. Akhir drama yang cukup melelahkan cukup menguras emosi bagi pendukung United, namun juga merupakan keputusan yang terbaik bagi semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun