Oleh karena itu, seseorang harus betul-betul memikirkan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan sebelum melempar dark jokes ke khalayak ramai. Semua penderitaan sepertinya memang potensial untuk dibicarakan menggunakan gaya dark jokes. Entah itu kematian, ras, seksualitas, hingga bencana.
 Lantas mengapa orang-orang bisa menyukai sebuah dark jokes yang mengandung banyak unsur negatif dan berpotensi besar menimbulkan masalah dimasyarakat? Ternyata ada beberapa alasan mengapa orang-orang bisa menyukai sebuah dark jokes. Hal ini desebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan orang-orang yang mengerti dan membuat dark jokes menjadi bangga karena mengerti letak kelucuannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
Membutuhkan IQ yang tinggi untuk mengerti dan membuat sebuah dark jokes.
Alasan pertama yang mencengangkan adalah, dibutuhkan IQ yang tinggi untuk membuat dan melihat aspek komedi dalam kejadian duka. Kalau perlu, hal tersebut bisa dijadikan salah satu tolok ukur di balik kepandaian seseorang.
EQ yang tinggi juga dibutuhkan.
Selain IQ, Willinger menunjukkan bahwa memahami dark joke adalah "tugas pemrosesan informasi yang kompleks" di mana EQ (emotional quotient) tinggi juga dibutuhkan. Suasana hati yang negatif dapat menghilangkan kemampuan seseorang untuk mendapatkan lelucon.
Contohnya adalah jika seseorang baru mengalami musibah dan suasana hatinya sedang muram dan sedih, saat ditunjukkan dark joke, mereka akan malah tersinggung dan menganggap yang melontarkan dark jokes tersebut sebagai pribadi yang tidak sensitive dan tidak memiliki rasa iba. Keadaan hati seseorang adalah tolok ukur bagaimana seseorang dapat menerima dark joke. Mereka yang memiliki mood jelek dan memiliki tingkat apresiasi rendah terhadap dark joke dan tidak akan menganggap itu sebagai sebuah lelucon.
Alasan Seseorang membuat Dark Jokes
Pendapat orang mengenai dark joke pun terbagi-bagi. Beberapa orang percaya bahwa humor ofensif seperti dapat membantu meruntuhkan penghalang dan menantang prasangka. Sedangkan yang lain merasa itu mengerikan. Namun ada juga beberapa orang mengeluarkan dark jokes hanya sebagai sebuah lelucon, bukan untuk menyinggung pihak manapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H