Perlu kita ketahui bersama bahwa setiap manusia selalu hidup berdampingan satu sama lain , manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain nya maka dari itu manusia di sebut mahkluk sosial yang selalu hidup bersama di kehidupan bersama tentu nya banyak perbedaan yang ada di setiap makhluk yang bersosial, kita tidak bisa menghindari status perbedaan ini entah itu perbedaan fisik, kepandaian berfikir, pengetahuan, adat istiadat , keyakinan, dan lain sebagai nya yang ada di kehidupan dengan perbedaan itu hidup bisa lebih beragam , banyak kita temukan kebegeragaman yang ada di kehidupan kita, tentu nya jika kita mengambil dari sudut pandang yang positif maka perbedaan itu selalu menciptakan keberagaman yang dimana bisa di nikmati oleh orang banyak.Â
Selain itu kita harus memahami dan perlu mengetahui nya bahwa perbedaan juga bisa menyebabkan konflik permasalahan yang bisa terjadi di kehidupan manusia, tentu nya konflik di dalam kehidupan sudah terbiasa dan bisa di katakana wajar saja jika itu terjadi, sebagai contoh ada teman saya yang merantau dari daerah luar pulau ke Jakarta hal itu membuat dia harus terbiasa dengan tempat yang dia berada sekarang, jika tidak terbiasa dan tidak beradaptasi maka dia akan mengalami konflik pada diri nya dan linkungan nya, seperti yang kita ketahui bersama di Indonesia ini hanya karena perbedaan sebutan nama makanan bisa menjadi konflik yang bisa menyebabkan perdebatan yang tidak ada ujung nya sama sekali.
Konflik di kehidupan juga bisa menimbulkan oposisi di setiap kelompok, hal ini juga sering menyebabkan keributan antar manusia karena beranggapan bahwa kelompok yang lain menghambat atau mengganggu cara berfikir kelompok nya masing-masing, hal ini termasuk juga kategori subtansive conflicts (cognitive) yang dimana selalu ada perselisihan yang terjadi di setiap kelompok entah itu dalam hal kebijakan yang tidak sesuai atau prosedur yang ada tidak sesuai dengan yang di harapkan oleh kelompok tersebut.
Perdebatan yang selalu ada di kehidupan itu juga termasuk konflik yang dimana perbedaan ideologi dan pendapat bisa menyebabkan perdebatan berkepanjangan bahkan bisa saling bermain fisik , hal ini sering memakan korban di karenakan amarah dan emosi yang sudah tidak bisa terbendung lagi dan akhirnya melampiaskan dengan menggunakan sentuhan fisik, sifat konflik tersebut masuk kedalam emotional conflicts ( relationship) yang di dalam nya banyak sekali amarah dari rasa ketidakpercayaan individu terhadap individu lain nya.Â
Tetapi pasti nya tidak semua manusia suka dengan ada nya konflik maka dari itu kita harus selalu berfikir yang jernih dan baik untuk menyelesaikan konflik dengan baik sehingga tidak ada perdebatan yang bekepanjangan bahkan bisa menggunakan kekerasan fisik, dari konflik yang ada di kehidupan kita juga bisa belajar untuk mengendalikan emosi pada diri kita sendiri dalam hal ini diri kita di uji untuk selalu menahan emosi dan mengendalikan emosi jika suatu konflik berada pada diri kita sehingga kita bisa tenang dalam mengambil keputusan terkait konflik yang terjadi pada diri kita karena kebanyakan konflik bisa terjadi jika setiap individu tidak bisa mengendalikan amarah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H