Mohon tunggu...
Difa Adani
Difa Adani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasisawa di Universitas Diponegoro, Jurusan Teknik Perkapalan

Saya seorang mahasisawa di Universitas Diponegoro, Jurusan Teknik Perkapalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan SDGS Ke-8, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Membuat Inovasi Sabun dari Minyak Jelantah

11 Februari 2022   22:45 Diperbarui: 11 Februari 2022   22:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gisikdrono (10/2) - Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs ke-delapan(8) yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan tujuan “Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua”.

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2021/2022 dalam mewujudkan program tersebut maka salah satu inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan hasil dari penggunaan minyak goreng yang tidak dipakai yaitu limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yaitu minyak hasil dari penggunaan minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali hingga minyak tersebut tidak dapat dipakai kembali. 

Penggunaan minyak goreng yang masih banyak dalam kebutuhan sehari-hari mengakibatkan jumlah limbah minyak jelantah yang melimpah, jika tidak diatasi dapat mengganggu lingkungan sekitar, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai produk sabun cuci untuk mencuci perkakas atau alat masak yang berlemak serta noda yang membandel dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. 

Oleh karena itu dengan adanya produk ini yang akan dikenalkan kepada warga khususnya PKK yang ada di desa Gisikdrono khususnya RW 13 Desa Gisikdrono diharapkan dapat membantu perekonomian warga tersebut dimana produk sabun cuci dari limbah minyak jelantah dapat dipasarkan atau diperjualbelikan sehingga mewujudkan perekonomian yang meningkat dan bisa membuka lapangan pekerjaan.

Pembuatan sabun dilakukan pada tanggal 2 Februari 2022 dimana untuk pembuatan sabun diperlukan waktu 2 minggu untuk menghilangkan larutan kimia berupa soda api agar menguap secara sempurna. 

Sabun terbuat dari minyak sawit yang telah di endapkan bisa menggunakan arang maupun kopi, setelah dilakukan penjernihan tersebut maka minyak sawit dapat langsung diolah untuk dibuat sebagai sabun pencuci perkakas rumah tangga

dokpri
dokpri

Produk ini dibuat dan diserahkan kepada Bapak Supangat selaku Ketua RW 13 Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dan disertai dengan video tutorial pembuatan sabun dari minyak jelantah ini. Langkah-langkah pembuatan sabun minyak jelantah sebagai berikut :

  • Siapkan minyak jelantah yang telah dijernihkan 250 gr, soda api 40 gr, air 150 ml, pewarna makanan;
  • Masukkan air ke dalam wadah, kemudian campur dengan soda api perlahan sambil diaduk;
  • Tunggu hingga suhu air dingin kembali;
  • Masukkan minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk, kurang lebih 10-15 menit hingga rata dan mengental seperti adonan kue bolu;
  • Setelah adonan mengental tambahkan pewarna makanan dan pewangi yang diinginkan, bisa dipisah-pisah menjadi beberapa warna;
  • Lalu tuang adonan tersebut ke dalam cetakan yang disukai;
  • Sabun dari minyak jelantah bisa digunakan untuk mencuci perkakas, pakaian, dan sabun mandi.

Penulis :  Difa Adani – Teknik Perkapalan – Teknik 2018

Dosen Pembimbing : Dra. Puji Astuti, M.Si

Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang

KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Periode 2021/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun