Mohon tunggu...
Dini Fatimah
Dini Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - bismillah

pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Shalawat Pengarah Kehidupan

28 April 2022   01:35 Diperbarui: 28 April 2022   01:40 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh 

Bagaimana kabarnya sahabat-sahabat semua? semoga kita selalu senantiasa dalam lindungan Allah SWT yaa..

Saya disini ingin berbagi sedikit pengalaman saya 

Setelah lulus dari SMA saya memutuskan untuk bekerja meskipun pada saat itu saya belum terpikir akan bekerja dimana. Saya pun mencari pekerjaan kesana kemari.

Hampir di 5 perusahaan saya menyimpan lamaran dan di setiap perusahaan saya tidak satu kali menyimpan lamaran bahkan ada yang sampai 3 kali. Mungkin memang bukan  rezekinya bekerja di salah satu perusahaan tersebut. Selang beberapa bulan saya mengikuti kursus rambut di salah satu lembaga di daerah Banjaran. 

Setelah mengikuti kursus selama 3 bulan saya memutuskan untuk bekerja sebagai admin di sebuah seller online shop. Ketika memasuki bulan ketiga bekerja disana, saudara saya mengajak untuk kursus menjahit di daerah Ciparay. Saya pun memutuskan keluar dari tempat kerja dan mengikuti kursus tersebut.

Setelah satu bulan mengikuti kursus menjahit, saya belum mendapatkan pekerjaan lagi. Saat itu saya selalu berdo'a dengan di barengi shalawat setiap harinya. Saya selalu meminta yang terbaik dan saya percaya shalawat bisa menjadi pendorong doa dikabulkan. 

Pada bulan berikutnya saya mencoba keluar dari zona nyaman saya. Mindset saya yang tidak mau bekerja di pabrik, saya dobrak. Saat itu saya memutuskan untuk mengajukan lamaran bekerja di salah satu pabrik di daerah solokan jeruk yang terkenal harus menggunakan uang untuk masuk perusahaan tersebut. 

Dengan modal nekat tanpa memegang uang banyak saya masuk dan mencoba melamar sendiri tanpa bantuan orang dalam maupun calo.  

Dihari pertama saya melamar itu terlalu siang sehingga disuruh untuk datang kembali di minggu berikutnya. Dan ternyata benar saya langsung diinterview dan memperlihatkan dokumen-dokumen yang harus dibawa. Setelah itu saya melanjutkan proses penerimaan karyawan baru itu selama kira-kira selama satu minggu. 

Dan akhirnya saya pun diterima dan bekerja tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Saya berfikir bahwa ini memang jalan hidup saya yang terbaik dan ini merupakan jawaban dari doa saya selama ini dan sholawat yang dipanjatkan. Karena orang kebanyakan yang masuk ke perusahaan tersebut "menggunakan uang" dan saya tidak mengeluarkan sepeser pun untuk itu. 

Berjalan selama 19 bulan bekerja banyak orang yang sudah tidak bisa masuk perusahaan itu tanpa "menggunakan uang". 

Dari banyaknya cerita orang yang masuk perusahaan tersebut dengan harus "menggunakan uang" saya sangat bersyukur dan menyimpulkan bahwa benar dengan doa dan ikhtiar di barengi dengan sholawat, keinginan kita akan terwujud. 

Setelah 19 bulan bekerja disana saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya dan berhenti bekerja di perusahaan tersebut. 

Mungkin sekian pengalaman yang dapat saya ceritakan, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian. 

Semoga sahabat-sahabat semua selalu sehat dan bahagia aamiin..

wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun