Di tahun 2021, angka stunting di Kota Bandung mencapai 8,93 persen. Padahal sebelumnya pernah sampai menyentuh 6 persen lebih. Dalam data Dinas Kesehatan Kota Bandung, angka stunting di Kota Bandung masih tergolong tinggi walau sudah mengalami penuruan 1,34 persen dari tahun sebelumnya. Data pada 2021 menunjukkan, sebanyak 7.568 balita di Kota Bandung terjangkit stunting.
Faktor yang berpengaruh diantaranya adalah lingkungan yang tidak sehat. Menurutnya, buruknya kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, termasuk juga pada jaminan gizi ibu hamil, terlebih di tengah pandemi COVID-19.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta setelah persalinan mempengaruhi pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting. Faktor lainnya pada ibu yang mempengaruhi adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu yang masih remaja, serta asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual, faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil adalah terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kelahiran.Â
Usia kehamilan ibu yang terlalu muda (di bawah 20 tahun) berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi BBLR mempengaruhi sekitar 20% dari terjadinya stunting.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh kelompok kecil dari kelompok 11 ini telah dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Juli 2022 dan dihadiri oleh warga RW 4 dengan penyuluh materi yang disampaikan dari Puskesmas Ledeng. Sosialisasi yang dihadiri oleh kader posyandu RW 4 tersebut dirasa sangat membantu banyak dalam tahapan pengenalan untuk kesuksesan program Zero Hunger yang turut menjadi tujuan dalam SDG's.Â
Dengan adanya sosialisasi "Pencegahan dan Penanggulangan Bayi Dengan Keadaan Stunting" kami berharap masyarakat dapat memahami dan menerapkan bagaimna cara Pencegahan dan Penanggulangan Bayi Dengan Keadaan Stunting dan dapat menjadi bagian dari tumbuh kembang dan perbaikan kualitas sumber daya Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dalam menghadapi era society 5.0.
Selain melalui program sosialisasi, turut juga dilaksanakan kampanye kolektif yang dilaksanakan melalui mekanisme pembuatan poster ajakan untuk penanggulangan stunting dan menjaga kualitas gizi. Dalam hal ini, poster dibuat dan disebarkan melalui posyandu untuk dapat disosialisasikan kepada kader posyandu.Â
Pada akhirnya, dapat dipahami bersama bahwa kegiatan KKN Tematik Semester Genap 2021/2022 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) UPI merupakan sebuah agenda pengabdian yang bertujuan demi terwujudanya pembangunan desa yang baik dan madani.Â