Tidak asing lagi bagi kita dengan istilah insecure, istilah yang menjadi demam bagi remaja jaman sekarang, insecure sendiri memiliki makna yang berbeda-berbeda bagi setiap orang. Orang  mengartikan insecure sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing, sesuai dengan pengalaman-pengalaman buruk yang pernah dialami.
Rasa insecure tentu pernah dirasakan semua orang, termasuk diri saya sendiri. Menurut saya insecure adalah perasaan takut akan suatu hal, memikirkan sesuatu secara berlebihan, merasa kurang percaya akan diri sendiri, dan hilangnya kepercayaan diri secara drastis. Ketika kita merasa insecure kita akan terus menyalahkan diri sendiri, kita lupa dengan tujuan kita dan mimpi-mimpi kita hanya karena memikirkan kekurangan kita dimata orang lain.
LALU APA SEBENARNYA INSECURE ITU?
Jika ditanya tentang insecure, tentu setiap orang memiliki definisinya masing-masing. Karena insecure sendiri berbeda-beda tergantung orang yang merasakannya, salah satunya yaitu bisa berupa kurangnya rasa percaya diri tentang masalah fisik pada seseorang, tidak puas atas suatu pencapaian yang dihasilkan, iri terhadap kesuksesan orang lain, hingga kadang keadaan finansial pun membuat kita insecure yang berlebihan. Tak jarang kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain, mungkin kita harus terlihat ikut bahagia ketika seorang teman bisa cepat mewujudkan impian-impiannya, sedangkan kita masih saja berada di zona berjuang.
Tetapi disaat kita sendiri kita merasakan sebuah insecure atas kekurangan-kekurangan pada diri kita. pertanyaan-pertanyaan berlebihan  yang kita tujukan kepada diri kitalah yang membuat semua menjadi serba salah bahkan kita kehilangan rasa bersyukur atas diri kita sendiri.
DIBALIK RASA INSECURE Â ADA HATI YANG TERSIKSA, RAGA YANG LELAH, DAN SEMANGAT YANG PUDAR.
Terlalu sering kita menyiksa hati kita sendiri, bukankah hati itu lembut? Lalu mengapa kita menyakitinya dengan pikiran-pikiran kasar yang kita ciptakan sendiri. Kadang sering juga kita mengurung diri disaat rasa insecure itu tiba, berusaha menghindari semua orang, membenci semua orang tidak terkecuali diri kita sendiri, kita lupa akan betapa kerasnya perjuangan raga kita untuk bisa mencapai titik yang sekarang kita jalani.
Lalu mengapa saat terasa kurang kita harus melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya pada diri kita. kepercayaan, semangat, motivasi yang kita bangun dan kita jadikan teman untuk berproses sampai takut untuk mendekatimu, karena fikiranmu yang mengerikan akan dirimu sendiri.
APAKAH KITA HARUS TERUS TERPERANGKAP PADA KATA "MEMBANDINGKAN" ATAU "DIBANDINGKAN".Â
