Kaum intelektual memiliki keteguhan, sensitivitas, dan gagasan yang mandiri. Mereka ialah ahli waris dari kesadaran kritis. Senyawa yang paham bahwa setiap kebenaran itu takkan berdurasi panjang. Keberanian untuk berjarak dan menelaah lebih dalam, membuat kesadaran mereka tak mudah dimanipulasi. Pemilu bukan fasilitas transisi agar siapapun yang terpilih bebas melakukan malpraktek terhadap negara.
Besar kemungkinan para mahasiswa tetap memilih untuk menjadi golongan yang tidak memilih. Jika dirujuk lebih dalam, maka akan ditemui esensinya bahwa sebenarnya mereka tidak menjadi golongan putih (golput). Hanya saja mereka tidak ingin menyia-nyiakan hak pilihnya untuk disumbangkan pada kedangkalan pemilu.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H