Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Content Writer http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Pengalamanku Menjadi "Fresh Graduate"

25 Maret 2018   21:51 Diperbarui: 27 Maret 2018   00:02 9881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi: strategicresumes.com

Menjadi "anak baru"

Menjadi yang termuda bukanlah hal yang mudah, apalagi menjadi anak baru. Rasanya semua mata tertuju padamu. Setidaknya itu yang ada dalam fikiranku. setiap hari aku berusaha untuk menjadi "anak baru yang baik". Tapi ntah apa yang ada dalam fikiran The seniors, hehe semoga merekapun dapat menilaiku sebagai "anak baru yang baik".

Pesanku! Jangan lupa senyum, lakukan apa yang diperintahkan segera, bertanyalah jika ada yang membingungkanmu, tapi hati hati jaga pertanyaanmu jangan sampai dapat menyinggung seniormu!

Buatlah dirimu cepat belajar akan apa yang menjadi tugasmu, tunjukan jika kamu bukan orang yang malas, Ucapkan salam saat datang ataupun pulang. Lakukan yang terbaik, maka semuanya akan menjadi mudah.

Mungkin saja ditengah jalan kamu akan menemukan kesulitan, kesulitan dalam melakukan tugas barumu, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barumu, kesulitan menghadapi senior yang serba serbi macamnya bahkan sampai diabaikan. Haha

Bersabarlah, semua akan selesai dan indah pada waktunya. Semua orang akan mengalami masa masa itu, maka semangatlah! Kamu tidak sendiri.

Berusahalah wahai anak baru, dengan begitu kau akan segera beradaptasi dengan lingkungan barumu!

First Salary

Ilustrasi: bitlanders.com
Ilustrasi: bitlanders.com
Aha! Masalah gaji, sebagai seorangfreelance, jujur saja bisa dibilang kurang walau hanya untuk menghidupi diriku sendiri. Rupanya biaya hidup di Ibu Kota terhitung dua kali lipat atau lebih dari biaya hidup yang biasa aku gunakan.

Untungnya, sebelum fix bekerja, aku berdiskusi terlebih dahulu dengan orang tuaku. Ku jelaskan pada mereka bagaimana kondisi keuanganku kedepan. Bak malaikat yang baik hati mereka menyampaikan jika mereka akan mendukungku hingga aku mampu hidup sendiri. Paham?

Aku jelaskan, walau sudah bekerja, ada kemungkinan aku masih meminta uang pada Ayah dan Ibu. Mereka tidak mempermasalahkan itu, karena menurut mereka bukan uang yang harus aku dapatkan saat itu, tapi pengalaman, pelajaran dan ilmu yang dapat ku raih pada pekerjaan pertamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun