Setelah dinyatakan menjadi S.I.Kom, tiba tiba saja muncul rasa lain, muncul sebuah rasa yang orang kenal dengan sebutan "beban". Ntah apalah itu, yang jelas aku merasa tidak bebas, yang ku fikir aku bisa bermain bebas kesana kemari, menonton Film dari pagi hingga ke pagi, rasanya itu konyol. Yang ada hanyalah rasa malu, ingin segera bekerja atau memiliki penghasilan sendiri.
Banyak rasa bersalah dalam fase ini, bosan dirumah, ingin main tapi butuh uang. Meminta uang pada orang tua bukanlah hal yang mudah dilakukan setelah lulus kuliah, (setidaknya bagiku). Untungnya, saat itu usaha jasa pembuatan CV ku cukuplah untuk hanya sekedar "hang out" bareng kawan pengangguran lainnya, hehe.
Jujur saja, aku sangat membenci waktu itu, rasa bersalah tak kunjung juga dapat kerja, ingin ku berbisnis, tapi terlalu banyak alasan rasanya sehingga memulai saja aku tak bisa. Ingin segera bekerja tapi panggilan belum juga ada. Sedihnya menjadi seorang pengangguran.
Hingga suatu hari, masih ingat jelas dalam ingatanku, saat itu tidak pagi bukan juga siang, aku sedang mencuci dibelakang dan telponku berbunyi. Diangkatku, lalu itu adalah sebuah panggilan untuk interview. Jakartalah tujuanku! Hingga saat itulah pertama kalinya aku pergi ke Ibu Kota seorang diri.
Keluar dari sangkar emas
Singkat cerita, interview tersebut berjalan baik, Alhamdulillah aku diterima kerja di salah satu Perusahaan Media. Walau masih sebagai freelance (daily paid), tapi aku tetap mensyukuri. Terlebih lagi perusaahan ini adalah salah satu perusahaan yang diidamkan oleh Sarjana Komunikasi.
Oiya, walaupun freelance, aku memiliki jadwal yang sama dengan rekan rekan lainnya yang sudah kontrak. Juga pekerjaan yang tidak jauh berbeda.
Rupanya tidaklah mudah menjadi pegawai baru! Usia dan jabatanku adalah yang terakhir, semua yang ku miliki saat itu adalah yang paling akhir, hingga bersikap menjadi "anak baru yang baik" adalah sebuah kewajiban. Tapi ntahlah apakah aku sudah cukup baik menjadi anak baru saat itu.
Selain sulit menjadi yang "terbaru" . Rupanya sulit pula hidup sendiri tanpa orang  lain. Ibu Kota adalah tempat dimana tidak ada sanak saudara. Di kota ini aku sendiri, dan rasanya sangat sulit. Kos dan Kantor, adalah dua tempat yang selalu ku datangi setiap hari. Hiburan? tenang saja aku punya acara Korea yang bisa ku download setiap hari.
ya! Keluar dari sangkar emasmu adalah sebuah proses yang harus dijalani, OH! Kecuali kamu kerja di kotamu sendiri, rasanya itu akan sedikit lebih mudah, setidaknya kamu hanya perlu beradaptasi di Kantor barumu saja tanpa beradaptasi di tempat tinggalmu.
Kadang juga aku merasa sangat sedih, ku lihat kawan kawan membawa bekal dari yang  dimasak oleh ibunya, aku? masakan warung nasi rupanya terbaik untukku saat itu, hehe.