Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Content Writer http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Waspada Penipuan Berkedok "Kirim DP Dulu"

3 Februari 2018   23:00 Diperbarui: 4 Februari 2018   14:57 6045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Halo dengan (menyebutkan nama lengkap teman saya), saya dari jasa pengiriman bla bla bla (mengenalkan dirinya), jadi gini mba, motor mba ini belum bisa kita kirim hari ini, soalnya surat suratnya gak ada. Kalau motornya mau dikirim cepat sekarang harus ada kelengkapan surat-surat, sementara sodaranya mba tadi ngotot suratnya mau dibawa lagi sama dia"

Logat bicaranya khas, Sudah jelas orang itu bukan dari Pulau Jawa.

Teman saya menjawab dan menjelaskan jika orang pengirim itu bukan saudaranya, dan menjelaskan jika itu adalah proses jual beli motor, lalu kalau begitu teman saya berniat untuk membatalkan proses pengiriman.

Tapi dengan lihai dan profesionalnya Si Penipu ini melanjutkan aksinya, dia bilang, "Kalau dibatalkan kan ini sudah masuk asuransi, nanti kita harus ganti rugi seharga motor, gak bisa dibatalkan."

Teman saya bingung. He was like, "Hah maksudnya gimana?" Penipu itu melanjutkan, "Tadi istrinya yang ke sini, dia bawa pulang lagi surat suratnya, sekarang mba coba hubungi saudara Mba itu lagi, bagaimana supaya surat-surat itu ada di pengiriman. Nanti dikira barang selundupan barang illegal kalo gak ada surat-suratnya."

foto kilometer motor, bukti palsu
foto kilometer motor, bukti palsu
Korban mulai "ngeuh"

Nah, "Istrinya?" Emang situ tau itu istrinya atau adiknya atau apalah itu? Dari situ teman saya mulai curiga.

Dipikirnya, Kalau mau ada surat surat, otomatis sesuai perjanjian teman saya harus bayar full, Sementara teman saya ini tidak akan bayar full kalau motor belum sampai di tangan. Sadarlah dia, Hilanglah DP satu juta itu.

Mulailah teman saya ini merasa ada yang aneh, setelah menjawab telepon tadi, dia mulai searching di internet dan ditemukannya lah beberapa korban lainnya dengan modus yang sama.

Salah satu tulisan korban lainnya baca di sini

Mereka para korban sama juga dikirimi foto berkas berkas penting agar bisa dipercaya. Tapi diedit namanya supaya tidak sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun