Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Content Writer http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kemampuan Bahasa Inggrisku Didapat dari Bersenang-senang

25 Januari 2018   17:08 Diperbarui: 27 Januari 2018   16:55 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Song Mino (source: https://www.instagram.com/realllllmino)

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah keluhan seorang kawan, dengan logat ala gadis Kota Kembang, diucapkannya  "Nahanya aku udah les mahal, tapi masih weh gabisa bahasa Inggris".

Aku diam, tersenyum lalu menjawab "teu kudu les, nonton weh sing banyak, nanti oge bisa". Dia mengerutkan dahinya. Jawaban itu benar adanya.

Aku pernah les, bimbel dan apalah itu segala bentuk kelas diluar sekolah yang aku ikuti agar pandai berbahasa inggris. Tapi, tahukah kamu di mana aku bisa benar-benar merasa belajar dan membuahkan hasil?

Di balik layar laptopku, dengan santai tanpa perlu duduk tegap dan berseragam.  Tidak ada guru yang mengajari, hanya aku dan tekadku yang ingin bisa. Setelah dilihat lagi, rupanya pengalamanku ini tidak jauh berbeda dengan teori  "The Power Of Kepepet".

http://icampusindonesia.com
http://icampusindonesia.com
"The Power Of Kepepet"

Pernah dengar kalimat itu? Kekuatan karena kepepet. Rupanya teori  yang bukan benar-benar teori ntah siapa pencetusnya itu tapi ternyata itu mirip dengan pengalaman yang aku rasakan selama memperbaiki bahasa Inggrisku. Ternyata, tidak hanya bahasa Inggris, bahasa Korea rupanya menjadi bonus yang kudapat.

Jadi begini, selama hidup 23 tahun didunia. Aku sudah belajar Bahasa Inggris dari kelas 1 SD, atau bahkan TK. Tapi mengapa aku merasa semua itu jalan ditempat tanpa ada hasil yang benar benar memberikan manfaat.

Selama ini, rasanya belajar bahasa Inggris di sekolah rupanya tidak lebih karena syarat untuk lulus ujian, bukan untuk diterapkan dalam kehidupan. 

Itulah kesalahannya. Memaksakan diri belajar karena kewajiban lulus, bukan karena keinginan dan merasa membutuhkan.

Bukan bermaksud sombong, tapi kawan-kawanku bilang bahasa Inggrisku lumayan, lumayan versi mereka yak! Ingat! versi mereka, teman-temanku xixi!  bahasa Koreaku cukuplah untuk berbincang dengan anak SD kelas 2.

Banyak di luar sana yang menguasai bahasa Inggris dan bahasa lainnya, aku hanyalah butiran debu di antara mereka. Tapi setidaknya izinkan aku membagikan pengalaman yang aku rasa memang orang lain setidaknya harus mencoba. Semua berawal dari apa yang aku suka, "kepepet karena ingin mengerti". Rupanya itu kunci dari menjadi lebih baiknya bahasa Inggrisku.

Baca juga : Menjadi "Penggemar Korea" Tidak Melulu Beri Dampak Negatif, Ini Pengalamanku!

Karena Bersenang-senang

Bersenang-senang di sini berarti melakukan apa yang aku suka. Seperti tulisan-tulisanku sebelumnya, Aku menyukai acara Korea dan segala seluk beluk mengenai Korea, termasuk bahasa dan budaya. Aku juga penikmat film, drama, musik serta acara Korea. Dan Tahukah kamu? Penggemar Korea bukanlah hanya dari Indonesia, tapi juga dari berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan untuk subtitle acara Korea menggunakan bahasa universal, yaitu bahasa Inggris.

Ada banyak orang baik hati yang bersedia menerjemahkan ke bahasa Inggris, sehingga bisa menjadi konsumsi penggemar internasional. Rasanya ingin sekali aku mengucapkan terima kasih pada mereka yang sudah berbaik hati menerjemahkan xixi. 

Dari situ semuanya berawal. Menonton film, acara dan drama Korea, Aku belajar sembari bersenang-senang di balik layar laptopku.

Tahukah kamu? Awalnya memang sangat sulit. Aku bukan orang yang pandai menyerap pelajaran di kelas, sehingga pelajaran bahasa Inggris yang kudapat di kelas benar-benar tinggal kenangan. Tapi, karena aku ingin mengerti apa yang dibicarakan dalam drama itu misalnya, sehingga mau tidak mau aku harus mengerti.

Karena rasa ingin mengerti itu, karena rasa harus itu, akhirnya sedikit banyak aku mampu menyerap apa yang dibicarakan dalam drama itu.

Step By Step

Bukan berarti tidak ada subtitle bahasa Indonesia, banyak juga fans Indonesia yang menerjemahkan dari bahasa Inggris itu ke bahasa Indonesia.

Tapi biasanya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia ini membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk dipublish, sehingga karena ingin cepat-cepat menonton, akhirnya aku menggunakan subtitle yang lebih cepat keluar.

Awalnya, bermodalkan tekad ingin segera nonton, aku menonton layaknya mengerti subtitle bahasa Inggris. Banyak kata yang aku mengerti, sehingga keluarlah kalimat "wah mudah juga yah, kalo gini sih aku ngerti."

Tapi, terus dan terus menonton, akhirnya aku pusing juga, aku merasa hilang arah, tak tau jalan pulang, tak mengerti apa yang dibicarakan, tak mengerti apa yang ditertawai, tak mengerti apa yang ditangisi, semuanya jadi menyebalkan karena aku tak mengerti.

Akupun kesal, sedih, dan galau. Hhahaa...

Akhirnya, oleh sebab itu aku jadi menginstal sebuah aplikasi di ponselku, nama aplikasinya "google translate". Sangat membantu, sampaikan rasa terima kasihku pada pembuat google translate ya!

Dari situ proses belajarnya, Ketika aku menonton menggunakan terjemahan bahasa Inggris, lalu ada kata yang tidak kumengerti, maka akan ku stop yang ter-play di layar laptopku dan aku cari dulu arti dari kata itu.

Dari situ aku banyak belajar dan mendapat kosa kata baru. Sangat membantu mengembangkan bahasa Inggrisku yang seadanya ini. Belajar dari memperkaya vocabulary yang belum diketahui dulu. Instal aplikasi penerjemah dan simpan di tempat terdepan diponselmu, itu akan sangat membantu!

Setelah familiar dan memperkaya kosa kata, barulah nanti dengan otomatis akan terbiasa dengan kalimat-kalimat yang panjang, yang pada awalnya sulit untuk dimengerti. Karena kekayaan kosa kata itulah, akhirnya kita dapat memahami kalimat-kalimat yang panjang.

Tidak perlu membahas tentang grammar, tidak usah melihat benar atau salah kalimatnya, yang terpenting adalah "mengerti". Setelah mengerti, sisanya bisa menyusul. Itulah yang aku rasakan sejauh ini.

Sepengalamanku berbincang atau bertukar teks dengan bule, tak pernah sekalipun mereka menyalahkan apa yang aku ucapkan. Dari situ aku jadi lebih percaya diri, tak usah takut salah atau peduli pada grammar "Just say it!, Karena bahasa Indonesia-pun tidak melulu Budi pergi ke sekolah"

Mulailah dulu, coba, rasakan dan praktikkan. Jika berhasil selamat, jika masih saja jalan di tempat, silahkan coba cara-cara lain yang lebih menyenangkan

Sudah Terbukti Lho

Ini kisahku, kisah nyata ya! Xixi

Dari 2 sampai 3 temanku sudah merasakannya. Mereka mengikuti caraku dan sekarang subtitle bahasa Inggris bukanlah sebuah kendala. Sebut saja Mawar, dulunya dia sama sekali anti bahasa Inggris, katanya sulit.

Sehingga ia tidak pernah menonton drama Korea ber-subtitle bahasa Inggris. Lalu ku ceritakan pengalamanku, dan ia mencoba. Beberapa waktu menjelang aku lihat dia sedang serius nonton, sesekali tertawa.

Ku lihat layar laptopnya, lalu ku tanya "Wah pake yang Inggris, ngerti gitu?"

"intinya mah ngerti teh, pokonya gitu deh," jawabnya cengengesan.

Nah.. ada cerita lain, sebut saja Bunga, dia bukan anti bahasa Inggris cuma katanya lelah otak kalo nonton drama Korea pake Bahasa Inggris, soalnya harus mikir keras. Saranku, dia harus lebih sering menggunakan subtitle bahasa Inggris, dengan begitu otaknya akan terbiasa dan menjadi mudah. Saranku didengarkannya dan sekarang dia sudah jauh lebih baik, bahasa Inggris sekarang sudah bagian dari cara dia menunjukan ekspresi senang ataupun sedihnya.

Dan satu lagi temanku ini, panggil saja Melati. Dia memang anti sekali dengan bahasa Inggris, katanya malas dan tidak suka bahasa Inggris. Tapi dia ingin mengerti. Ku sarankan hal yang sama seperti pada Bunga dan Mawar. Tapi pada Melati, hal tersebut tidak bekerja. Apa yang salah?

Kembali lagi ke awal, kita manusia dan sudah pasti berbeda. Mungkin Melati ini lebih cocok menggunakan cara menyenangkan lainnya dibandingkan dengan caraku ini.

So, just try it. No one know until you try it by yourself!

Oiya, kawanku lainnya, dia pecinta Jepang dan kini bahasa Jepangnya lumayan lho. Just FYI.

Baca Juga : Tidak Hanya Menghibur, 10 Acara Korea Ini Beri Manfaat pada Kehidupan Kita

Song Mino (source: https://www.instagram.com/realllllmino)
Song Mino (source: https://www.instagram.com/realllllmino)
Dapet Bonus Bahasa Korea

Yah, karena produk yang digunakan dalam cara ini yaitu produk Korea. Jadi dapatlah bonus yang tidak diduga, bahasa Korea. 

Aku tidak pernah les bahasa Korea, hanya sering menonton lalu secara otomatis ntah bagaimana cara kerja otakku, aku sedikit mengerti. Yaaa cukuplah untuk berbincang dengan anak-anak sekolah dasar. Secara tidak sadar, telingaku belajar bahasa Korea, tapi mataku (yang membaca subtitle) belajar bahasa Inggris, sambil menyelam minum air sekali ini mah.

Aku bisa membaca Hangeul (huruf Korea) lho hehe. Kenapa? Salah satu alasanku ialah karena idol favoritku Mino of Winner dia sering kali membuat caption Instagram menggunakan Hangeul, dan aku merasa kesal karena tidak mengerti apa yang ditulisnya, dari situ aku belajar. Belajar membacanya, setelah dibaca tapi masih belum mengerti juga, google transletlah solusinya hehe. Dari situ juga aku belajar vocabulary baru bahasa Korea. Belajar bahasa ternyata semenyenangkan itu.

Tidak hanya karena caption Instagram Mino, tapi juga karena caption atau tulisan Hangeul yang aku lihat selama aku menonton dan melihat produk Korea. Tidak ada yang percuma, belajar dari mana saja. Terlebih lagi jika menyenangkan, otak-pun dengan senang hati akan mengoptimalkan. Selamat Mencoba.

Nah, ini pengalamanku. Bagaimana denganmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun