Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreneur

Sky Admirer | Penulis Diary http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi "Penggemar Korea" Tidak Melulu Beri Dampak Negatif, Ini Pengalamanku!

4 Januari 2018   16:54 Diperbarui: 4 Januari 2018   23:01 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang, sering kali saya mendengar kalimat-kalimat dari orang lain atau bahkan teman sendiri yang menganggap jika menyukai sesuatu tentang Korea baik itu musik maupun drama atau bisa juga variety show adalah sesuatu yang negatif. (Walau tidak semua beranggapan seperti itu, tapi tidak sedikit pula yang  masih berfikir demikian).

Sering kali dikatain, katanya "kaya anak alay aja sih suka KoKoreaan". Senyumin aja!

"Gada kerjaan banget sih nonton acara Korea mulu" Senyum lagi aja.

Sepertinya mereka tidak tahu, sebenarnya objek yang mereka umpat itu telah memberikan banyak manfaat, setidaknya untuk saya pribadi. Sebelum membahas apa saja manfaatnya (based my experience), saya jelaskan dulu macam macam jenis penggemar Korea sejauh yang saya tahu. Sekali lagi, ini hanya sejauh yang saya tahu.

Jadi, sejauh pengetahuan saya, ada macam-macam jenis penggemar Korea dan yang membedakannya adalah apa yang disukainya. Secara garis besar, saya lihat ada empat jenis penggemar Korea. Yang pertama ialah K-Pop lovers, mereka hanya menyukai musik Korea saja, termasuk juga para penyanyi dan idol atau boy/girl groupnya, segala yang berbau musik dan seluk beluknya, mereka pasti suka.

Selanjutnya yaitu K-Drama Lovers, jenis ini hanya menyukai drama saja, atau bisa juga merambat ke film tanpa mempedulikan musik Korea yang sedang berkembang. Jenis ini tidak  memperhatikan industry musik Korea, tapi terkadang mereka mendengarkan OST dari drama yang mereka tonton itu.

Ada juga penggemar Program/acara Korea, yang sering disebut sebagai Variety show dan Reality show. Jenis Acara tersebut dikhususkan biasanya untuk memberikan hiburan dan gelak tawa bagi penontonnya, sehingga sering kali acara berlangsung tanpa adanya script dan mengalir begitu saja guna memberikan hiburan yang natural bagi pemirsa.

Yang terakhir ialah Penggemar ketiganya, K- Drama, K-Pop dan Variety/Reality Show. Jenis terakhir ini menyukai semuanya, Mereka menikmati Ketiga aspek tersebut. Saya? Saya termasuk jenis yang terakhir. Penggemar segalanya, seperti Omnivora pada umumnya. Jadi, sebut saja penggemar Korea.

Saya menyukai semuanya, musiknya, drama dan filmnya serta program dan acaranya. Karena setiap aspek memberikan manfaat dan pengetahuan yang berbeda beda.

Saya menjadi penggemar Korea bermula ketika duduk di kelas 3 SMA, saat itu Teteh saya menunjukan sebuah program acara Korea yang berjudul "Appa Eodiga", Reality Show Korea yang menyajikan perjalanan anak dan Ayah, hanya mereka berdua tanpa kehadiran Ibunya. Dari situ saya mulai memunculkan ketertarikan pada segala hal yang berbau Korea, bukan hanya hiburan, tapi juga budaya dan bahasanya.

Tulisan ini terinspirasi dari kejadian yang lalu, kurang lebih 3 tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di semester awal bangku kuliah. Dan Ayah memarahiku karena hari itu saya terlalu sibuk menonton sebuah acara pada layar laptopku, rupanya dilayar itu sedang berputar sebuah acara Korea yang juga cukup populer di Indonesia. Running Man.

Awalnya...

Saat itu libur semester dan saya benar-benar menghabiskan waktu liburan dirumah. Berbekal hasil download-an menggunakan wifi kosan, saya habiskan liburan dengan menonton acara Korea.

Dan pada akhirnya sepertinya Ayah saya menyadari jika saya sudah terkena "virus" Korea. Laluuu, kena marahlah saya. Bukan marah besar, hanya bertanya something like "what are u doing these days?!! Just watching and lying off  in your bed".

Wait, apa masalahnya? Dengan nada yang pelan saya berusaha menjelaskan, untungnya saya memiliki keluarga yang demokratis, saya menjawab pertanyaan Ayah.

"Ayah, aku udah nyuci baju tadi pagi, beres nyuci aku nyapu terus ngepel, kucing pagi siang malem aku kasih makan ga pernah kelewat, semua tugas udah aku kerjain, Solat 5 waktu aku jalan,abis maghrib aku masih ngaji sekarang aku lagi liburan, terus aku harus gimana?"

Ayah masih mendengarkan. Saya lanjutkan pembelaan "Tugas dirumahkan udah, tugas kuliah juga udah, harusnya Ayah bersyukur aku ga minta uang buat jalan jalan ke mall, Ayah ga usah pusing nyariin aku malem malem karena aku lagi asik nongkrong sama temen, Ayah harus bersyukur anak gadisnya diem dirumah, Coba deh tanya ke orang tua diluar sana, ga sedikit dari mereka yang lagi pusing nyari anak gadisnya belum pulang sampe larut malem"

Ayah diam, tersenyum lalu pergi meninggalkan saya yang sudah selesai menyampaikan pembelaan. Sejak saat itu, Ayah tidak pernah protes jika saya serius dan sibuk dengan laptop dikamar. Toh tugasku sebagai anak selalu kukerjakan. Termasuk akademik, semuanya baik-baik saja.

Kedua orang tua saya bekerja dirumah sakit. Keduanya bekerja dari pagi hingga Ashar, Libur semester saat itu saya habiskan seorang diri dengan kucing-kucing dirumah, kecuali hari Minggu. So, I have no one to talk and to go out with.

Usia saya bukanlah usia dimana saya bisa pergi bermain dengan teman bebas dan seenaknya. Karena teman-teman pun memiliki kesibukan lain diluar sana, ada yang kuliah diluar kota, sibuk bekerja dan macam macam alasan lain yang pada akhirnya membuat saya berdiam diri dirumah, sendirian.

Sendiri dalam waktu yang lama bukanlah hal yang menyenangkan. Akhirnya saya menyadari, mencari hobi baru adalah sebuah solusi. Hingga menonton Korea ternyata sangat ampuh mengusir rasa sendiri itu. Ketika kecil, saya punya pengasuh yang siap siaga menemani walau tidak ada Ayah dan Ibu.

Tapi diusia sekarang, sendiri adalah hal yang tak bisa dihindari. Apa yang bisa dilakukan ketika sendiri? Rasanya saya bukan orang yang pandai bermain sendiri. Saya butuh teman.

Tapi anehnya, dengan menonton acara Korea, sendiri bukanlah menjadi masalah. Acara dan program Korea bermacam-macam, manfaatnya pun begitu banyak. Sehingga tidak ada bosannya jika menonton, membahas, dan mencari tau tentang  Korea.

Sayangnya, tidak sedikit orang diluar yang menganggap negatif hal-hal yang berbau Korea. Padahal, Banyak manfaat yang diambil ketika menjadi Penggemar Korea, seperti yang saya alami.

Jangan salahkan Korea, dia tidak salah apa-apa. Sebaliknya, tanpanya saya akan selalu merasa sendiri, itu saja!

Manfaat lainnya akan saya bahas di postingan selanjutnya. Stay Tune!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun