Rara hanya bisa terdiam dengan mulut terkunci rapat. Rara senantiasa menahan untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang sebenarnya ingin Rara ungkapkan.
Seakan itu menjadi beban tersendiri bagi Rara. Rara saat ini hanya bisa pasrah dan diam tak berkutik.
Rara hanya bisa jalani saja apa yang sudah menjadi kehendak Tuhan. Segala pikiran yang ada  dalam kepala, Rara coba tepis dan hilangkan dari benaknya.Â
Rara berharap semua akan baik-baik saja. Hal ini membuat Rara semakin merasa bersalah.
Rara hanya bisa menumpahkan segala kedukaan hatinya di atas sajadah. Rara berharap semua ini akan segera berlalu, berganti dengan hari yang lebih baik tanpa ada gundah gulana.
Rara tidak mau lagi memikirkan apa yang akan terjadi. Semua yang terjadi hanya karena Rara yang terlalu terbawa perasaan sehingga membuat pikiran menjadi kacau tidak terkendali.
Semua yang terjadi menjadi cambuk buat Rara untuk lebih berhati-hati dalam memikirkan sesuatu dan tetap tenang. Rara janganlah banyak mengeluhkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H