Sore yang cerah Kami sekeluarga berangkat dari Semarang ke Yogyakarta guna merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar. Sebelum berangkat, Kami mengurus segala keperluan untuk nantinya Kami menginap di rumah saudara. Kami sekeluarga tahun ini merayakan Hari Raya Idul Fitri di dua kota, yaitu Yogyakarta dan Batang.
Seminggu sebelumnya, Kami sudah harus mempersiapkan tiket keberangkatan sekaligus kepulangan biar tidak kehabisan tiket. Â Awalnya Kami berencana ke Yogyakarta naik kereta api, tapi Kami juga menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Saya dan suami berangkat ke stasiun guna menanyakan harga tiket dari Semarang ke Yogyakarta.Â
Berhubung harga tiket kereta dengan travel, jauh lebih murah harga tiket travel, sehingga Kami memutuskan untuk naik travel ke Yogyakarta. Kami beruntung tiket ke Yogyakarta H-1 masih dapat diperoleh, dikarenakan rata-rata tiket sudah habis dipesan. Kami dihubungi oleh pihak travel untuk sudah berada di agen travel dua jam sebelum keberangkatan.Â
Kami sudah tiba di tempat agen travel dua jam sebelumnya, sehingga Kami selama di tempat agen sampai ketiduran menunggu mobilnya datang. Begitu mobil datang, Kami diarahkan untuk segera masuk ke dalam mobil, ternyata di dalam sudah ada beberapa orang yang sudah menunggu. Barang bawaan Kami paling banyak, karena membawa beberapa hampers dan hadiah ulang tahun keponakan.
Kami berangkat dari Semarang ke Yogyakarta dirasakan tidak terlalu padat, namun begitu sampai kota Magelang baru kerasa perjalanan jauh karena mobil bergerak perlahan hingga memasuki kota Yogyakarta. Sang anak mulai mabuk dikarenakan mobil bergerak perlahan, padahal sebentar lagi akan sampai. Begitu sampai, Kami segera memasuki warung bakso yang kebetulan berada di seberang agen travel di Yogyakarta.
Di dalam warung bakso sudah berjubel para pemudik dengan bawaannya masing-masing, masih beruntung Kami mendapatkan tempat duduk untuk makan. Sementara Kami melihat banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk di luar warung bakso.
Kami setibanya di rumah saudara jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, kedatangan Kami tengah ditunggu hingga mereka belum tidur sampai larut. Kedatangan Kami disambut dengan tawa dan senda gurau. Kami keluarkan barang bawaan untuk keluarga. Alangkah malunya saya, ternyata barang bawaan bukan berupa hampster tapi assesoris buat eyang. Bingkisan itu Kami bawa titipan dari tetangga yang tidak pernah Kami buka hingga sampai di Yogyakarta.
Kami habiskan semalam menjelang sholat ied keesokan harinya dengan canda tawa melepaskan kerinduan. Keponakan yang berulang tahun pun riang gembira menerima kado yang Kami bawa.
Tiba saatnya keesokan harinya Kami sekeluarga melaksanakan sholat Idul Fitri di lapangan dekat rumah. Kami sekeluarga berjalan beriringan ke tempat akan dilangsungkannya sholat ied dengan berjubel memilih tempat yang kosong buat sholat. Sehabis sholat ied, Kami berkumpul untuk melakukan tradisi sungkeman dan berkeliling ke rumah saudara yang lain.Â
Arus Mudik Yogyakarta-Batang