tak selangkah haram aku surut mengeja tiap bait puisi, yang kau tinggalkan pada tiap tapak, usai kepergian selagi mula, penuh harap, sesal terluput kelak, saat panen bunga tiba kembali bisa kunikmat senyum tanpa karat menjaras batangbatang tulip dalam keranjang cinta, penuh doa Majenang, 2011
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!