Mohon tunggu...
Dien Istiqomah
Dien Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gang Kecil di Tengah Kota

20 Juni 2022   18:32 Diperbarui: 20 Juni 2022   19:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gang kecil di tengah kota
Berjajar rumah-rumah sederhana disana ukurannya pun sangat beragam. Ada yang hanya satu tingkat ada yang dua tingkat juga. Hidup rukun bertentangga salah satu ciri khas mereka para penduduknya. Dari segi agama juga bukan semua beragama muslim. Akan tetapi toleransi tetap berjalan. Ketika Lebaran warga non-muslim menghormati dengan cara ikut adat yang ada yaitu dengan bersilaturahmi dari satu rumah ke rumah yang lain. Begitupun ketika mereka warga non-muslim merayakan lebaran nya. Kita tetap akan toleransi dengan cara tidak mempermasalahkan ketika ada keramaian disana.


Begitupun dengan keamanan, mereka saling menjaga satu sama lain. Tidak pernah ada kasus pencurian. Tamu yang jauh yang akan tinggal juga di harap untuk melapor agar tidak ada kesalah fahaman antar warganya. Sepeda motor berjajar di depan rumah dengan rapi karna memang tidak cukup untuk masuk rumah. Ketika ingin meninggalkan rumah untuk keluar kota kita tidak perlu khawatir karna tetangga akan membantu menjaga rumah. Keamanan selalu terjamin untuk para warga.


Pada saat tahlilan berlangsung para warga pun berbondong untuk membantu menyiapkan masakan dan keperluan yang ada. Ada yang mengikuti dan ada juga yang tidak mengikuti. Adat resepsi pernikahan juga kerap dilakukan di depan rumah masing-masing. Tidak ada komentar satu sama lain karna gangguan suara musiknya.


Setiap sore mushola ramai di kunjungi anak-anak kecil untuk belajar mengaji. Dari yang jilid 1 hingga Al-Quran. Ketika Ramadhan datang, setiap malam anak-anak itu diminta untuk tadarus setelah tarawih. Letusan kembang api pun terdengar selepas tadarus. Ibu-ibu juga kerap berbincang santai depan rumah. Bapak-bapak ngopi sambil berbincang mengenai hal apapun, canda tawa terdengar hingga larut malam.


Gotong royong untuk membersihkan selokan,mushola, lapangan, serta membenarkan polisi tidur diadakan untuk membangun keakraban antar warganya. Perkumpulan Halal bihalal diadakan juga setiap tahun. Mengundang Penceramah serta mempersembahkan fashion dan tarian tarian anak sebagai hiburan. Itu semua di lakukan untuk memperkuat solidaritas satu sama lain.


Jika di lihat dari sudut pandang literasi, masi sangat tertinggal jauh karena anak-anak di sana sangatlah minim minat bacanya. Lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain elektronik. Gadget di tangan terasa lebih menarik dimata mereka. Pengaruh positif masih sedikit sekali di gang kecil ini. Setiap pagi anak-anak itu jalan berbondong-bondong untuk berangkat ke sekolah bersama. Karena jarak tempuh sekolah juga tidak terlalu jauh. Setelah pulang sekolah kebanyakan dari mereka memilih masuk rumah masing-masing, dan melanjutkan berselancar di dunia maya dari pada bermain di luar rumah.


Dari serangkaian kegiatan tersebut perlu adanya kita sebagai anak muda untuk lebih berkecimpung dan memberikan hal-hal positif dan inspiratif dalam setiap kegiatannya. Agar lebih baik kedepannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun