Mohon tunggu...
Dien Aulina Nurbaety
Dien Aulina Nurbaety Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pembakaran Sampah Terbuka: Berbagai Risiko di Balik Cepatnya Hilangkan Timbulan Sampah

25 September 2024   14:29 Diperbarui: 25 September 2024   14:31 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Asap pembakaran sampah mengandung berbagai zat kimia berbahaya, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH), dan partikel beracun lainnya. Pajanan gas karbon monoksida yang terhirup akan berikatan dengan hemoglobin sehingga tubuh akan kekurangan oksigen serta berakibat pada munculnya keluhan, seperti sakit kepala, sesak napas, dan mual. Asap pembakaran di ruang terbuka juga akan mudah menyebar terbawa angin yang berakibat pada jangkauan orang yang terkena dampaknya pun semakin luas.

Dampak pembakaran sampah terbuka tentunya sangat merugikan, baik bagi lingkungan, maupun manusia. Berikut merupakan cara lain pengurangan timbulan sampah yang mudah dilakukan dari rumah:

  • Pembuatan kompos dari sampah organik. Jumlah sampah yang dihasilkan di wilayah Yogyakarta didominasi oleh sampah organik sekitar 64%. Sampah organik, seperti daun kering, sisa makanan, ranting, dan lainnya dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kompos. Pemanfaatan sampah organik menjadi kompos ini tentunya dapat mengurangi timbulan sampah yang didominasi oleh sampah organik. Selain itu, hasil kompos ini juga dapat digunakan sebagai pupuk.
  • Pembuatan ecobrick dari sampah plastik. Salah satu solusi yang mudah digunakan untuk mengurangi timbulan sampah plastik yakni dengan pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi dengan sampah plastik hingga kepadatan tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan jika ditambah dengan semen dan juga furniture seperti meja, kursi, dan tempat sampah.

Selain itu, penyediaan fasilitas pengelolaan sampah terpadu sangatlah penting agar sampah dapat dikelola dengan baik serta mencegah terjadinya pengelolaan sampah dengan cara pembakaran. Untuk itu, perlu adanya sinergisitas pemerintah dalam upaya penguatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait praktik pengelolaan sampah yang baik.

Mari kita kelola sampah dengan cara yang bijak agar kesehatan kita dan lingkungan tetap terjaga

Referensi: 

  • Anggunia, F., Rokhim, A., dan Afandi. Upaya Hukum Masyarakat yang Terkena Dampak Pencemaran Udara Akibat Pembakaran Sampah Domestik (Studi Kasus Desa Sumbersuko Kecamatan Dampir Kabupaten Malang). DINAMIKA. 2024;20(1):8943-8958.
  • Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2019. Pencegahan dan Penanganan Dampak Kesehatan Akibat Asap Kebakaran Hutan. Jakarta: UI-Press.
  • Sunandar, AP., Fahrana, FZ., Chahyani, RQC. Ecobrick sebagai Pemanfaatan Sampah Plastik di Laboratorium Biologi dan Foodcourt Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. 2020;4(1): 113-121.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun