Penanganan yang Dapat Dilakukan
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa sungguh menyembuhkan narkolepsi. Maka, penanganan pun lebih ditekankan pada pengelolaan gejala dari narkolepsi ini (Ahmed & Thorpy, 2010). Penanganan bagi pasien narkolepsi sendiri perlu dirancang khusus serta disesuaikan untuk setiap individu, dan perlu melibatkan pemberian edukasi bagi para pasien pula. Untuk memaksimalkan intervensi, penggabungan penggunaan obat dan pengelolaan perilaku penting untuk dilakukan.Â
Penggunaan obat-obatan umumnya digunakan untuk mengurangi gejala-gejala biologis seperti mengurangi rasa kantuk, meningkatkan kewaspadaan, dll. Sedangkan, intervensi perilaku ditujukan untuk memaksimalkan keberfungsian individu dan mendukung peran obat. Intervensi perilaku diharapkan dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Morse (2019), beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi gejala perilaku tidur yang kurang baik adalah:
-
Strategic caffeine: memanfaatkan kafein untuk meningkatkan performa dan kewaspadaan
Sleep hygiene: penerapan perilaku yang dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gejalaÂ
Sleep scheduling: jadwal bangun-tidur yang teratur
Cognitive behavioral therapy: penerapan perilaku yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup (kondisi fisik, emosi, dan kognitif)
Strategic napping: waktu tidur singkat yang direncanakan dalam durasi tertentu untuk meningkatkan performa dan kewaspadaan
Support groups: bergabung dalam komunitas untuk saling berbagi dukungan dan informasi (banyak diharapkan oleh pasien remaja)
Exercise: aktivitas kardiovaskular apa pun untuk pergerakan fisik
Mindfulness: meditasi dan kesadaran diri
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!