Mohon tunggu...
Diella Dachlan
Diella Dachlan Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan

When the message gets across, it can change the world

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mencari Jejak Multatuli di Rangkasbitung

25 Juli 2018   12:49 Diperbarui: 26 Juli 2018   12:50 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Multatuli atau Tuan Dekker di RSUD Dr.Adjidarmo (dulu Holand Indische Reglemen, 1925)| Dokumentasi Diella dan Bimo

Pertama, aku ingin mewujudkan sesuatu yang mungkin akan disimpan sebagai pusaka suci oleh "si kecil Max" dan saudara perempuannya ketika orangtua mereka sudah mati kelaparan.

Dan kedua, aku akan dibaca! Ya, aku akan dibaca! Aku akan dibaca oleh para negarawan yang wajib memperhatikan tanda-tanda zaman, oleh para sastrawan yang juga harus mengintip buku yang menyatakan begitu banyak keburukan ini....." (Max Haveelar, Multatuli, hal 461-462)

Tulisan Max Havelaar/Multatuli/Douwes Dekker ini bagaikan ramalan yang segera menjadi nyata.

Tokoh emansipasi Indonesia RA Kartini (1879-1904) hingga Jose Rizal pemimpin pemberontakan revolusioner di Filipina juga termasuk ke dalam mereka yang terinspirasi oleh tulisan Mr.Dekker. Bahkan Soekarno (1901-1970) menggunakannya dalam pledoi Indonesia Menggugat (Desember, 1930). WS.Rendra menerbitkan buku puisi "Orang-Orang Rangkasbitung" (1993) di zaman yang berbeda.

Begitu kereta kembali tiba di Jakarta, saya kembali mencari Multatuli, ke toko buku dan mencari Max Havelaar. Ini akan menggenapi perkenalan hari ini dengan Tuan Dekker, lewat kisahnya yang sudah lintas abad menginspirasi. Ah, betapa masih relevannya topik tentang korupsi dan kemiskinan di negeri ini hingga hari ini.

 Tulisan: Diella Dachlan
Foto: Bimo Tedjokusumo, Diella Dachlan

 Referensi:

Affan, Heyder, 197 tahun Multatuli, museum antikolonial pertama di Rangkasbitung, BBC Indonesia, 2 Maret 2017

Multatuli, 1868, Max Havelaar, Bandung, Qanita, 2018.
Terjemahan Bahasa Inggris: Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company terbitan Edinburgh, Edmonston & Douglas, 1868

C.D. Warner, et al., comp. The Library of the World's Best Literature. An Anthology in Thirty Volumes. 1917. Eduard Douwes Dekker (Multatuli) (1820--1887) Critical and Biographical Introduction 

Multatuli Museum in Amsterdam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun