Kedatangan kapal “Hamburg”, kapal Jerman pertama yang mengunjungi Indonesia dan setelah Perang Dunia 1 dan berlabuh di Batavia pada tahun 1926, dijadikan momentum untuk meresmikan pendirian monumen. Tercatat, pada hari Minggu, 17 Oktober 1926, 21 konvoi mobil berisi serdadu angkatan laut Jerman datang ke Arca Domas, perkebunan milik Helfferich.
Teka-teki belum selesai. Tulisan ini bersambung ke (Bagian 2) Teka-Teki Makam Jerman di Megamendung.
Teks dan Foto: Diella Dachlan
--
Referensi:
A Gecko for Luck: 18 years in Indonesia, Horst H. Geerken, 2015 (Hal 366-368)
Economist, Financier, Politician, John G. Williamson, 1971
Hitler's Asian Adventure, Horst H. Geerken, 2015
Ratline: Soviet Spies, Nazi Priests, and the Disappearance of Adolf Hitler, Peter Levenda, 2012
The Pepper Trader : True Tales of the German East Asia Squadron and the Man who Cast them in Stone, Geoff Bennett, 2006
Referensi Bahasa Indonesia:
Ada Kuburan Tentara Hitler di Indonesia, Tempo.com, 12 Desember
Jejak Serdadu Jerman di Kaki Pangrango, Hendijo, Arsip Indonesia.com, 16 Juli 2014
Nyaris Terlupakan, Monumen Perang Dunia Pertama di Cikopo, Mahandis Yoanata Thamrin,National Geographic Indonesia, 12 September 2013,
Perjalanan Ke Deutscher Soldatenfriedhof Arca Domas, Kuburan Awak U-boat Jerman di Bogor, Alif Rafik Khan, 4 Mei 2012
Sejarah dari Tugu Peringatan Pahlawan Jerman di Arca Domas, Indonesia, Herwig Zahorka
Sepenggal Cerita dan Foto dari Makam Tentara Jerman di Megamendung, Detik News, Kamis 21 Nov 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H