Mohon tunggu...
Diego VickyArdiansyah
Diego VickyArdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UM

Teknik Metal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim UM Desa Jatirejoyoso Membuat Aquaponik Guna Meningkatkan Potensi Pertanian dan Wisata pada Taman Refugia

2 Mei 2021   06:15 Diperbarui: 3 Mei 2021   23:19 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Media Kolam Aquaponik / dokpri

Tim Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pembuatan aquaponik bersama dengan pengurus Taman Refugia di desa Jatirejoyoso kabupaten Malang Jawa Timur selama hampir satu bulan dari tanggal 09 April sampai 01 Mei 2021. Diadakannya program kerja ini, sudah dipertimbangkan program yang akan direalisasikan demi meningkatkan potensi desa Jatirejoyoso.

Aquaponik yang menggunakan sistem pertanian dengan media kolam ikan sebagai penunjang tumbuhnya tanaman, pertama kali dibicarakan oleh salah satu Tim UM agar dapat meningkatkan potensi desa salah satunnya ialah pada Taman Refugia.

Ide program kerja itu juga ada karena memanfaatkan lahan yang ada pada Taman Refugia agar bisa dimanfaatkan untuk ternak lele dan sayuran, yang dikembangkan menjadi aquaponik.

“banyak nya lahan yang masih bisa dipergunakan di taman dapat membantu meningkatkan potensi pertanian serta wisata pada Taman Refugia, dan mungkin bisa membantu poin tambahan bagi profil desa kami” Mohammad Arifin, Selaku Ketua Pengurus Taman Refugia Desa Jatirejoyoso, Sabtu (13/03/2021)

Pembuatan Media Kolam Aquaponik / dokpri
Pembuatan Media Kolam Aquaponik / dokpri

Pembuatan Media Filter Kolam Aquaponik / dokpri
Pembuatan Media Filter Kolam Aquaponik / dokpri

Sistem kerja aquaponik yang biasanya memakan ongkos yang cukup besar dalam pembuatannya, Dapat diminimalisir oleh UM dengan berkoordinasi dengan pengurus Taman Refugia terkain alat dan bahan yang akan digunakan. 

Salah satu Tim UM yaitu Amar Ma’ruf Alfithri menyampaikan terdapat 2 cara yang dapat dipergunakan untuk membuat aquaponik, yaitu NFT (Nutrient Film Technique) dan DFT (Deep flow technique). Dalam pembuatan aquaponik ini, Tim UM memutuskan untuk menggunakan sistem NFT yang dinilai lebih hemat biaya dibandingkan dengan DFT.

“Demi meminimilasir kebutuhan, kami memutuskan menggunakan sistem NFT dengan media bambu sebagai penunjang untuk tanaman hidroponik nantinya.” Amar Ma’ruf Alfithri, salah satu Tim UM, Jum’at (24/04/2021)

Menurutnya dengan memanfaatkan aquaponik ini dapat meningkatkan potensi pertanian dan wisata pada Taman Refugia, sehingga dapat memberikan edukasi bagi para pengunjung yang datang.

“Kami bersyukur program kerja pembuatan media aquaponik ini telah selesai dan berhasil, walau ada beberapa kendala yang kami alami selama pembuatan. Aquaponik ini kami serahkan kepada Bapak Syahru selaku pengurus Taman Refugia, semoga dengan adanya program kerja aquaponik ini dapat dikembangkan sehingga dapat memberikan edukasi pertanian kepada pengunjung” Diego Vicky Ardiansyah Selaku Ketua Tim UM, Sabtu (01/05/2021).

Media Kolam dan Filter Aquaponik yang Sudah Jadi / dokpri
Media Kolam dan Filter Aquaponik yang Sudah Jadi / dokpri

Penyerahan Aquaponik Kepada Pihak Pengurus Taman Refugia / dokpri
Penyerahan Aquaponik Kepada Pihak Pengurus Taman Refugia / dokpri

Penyerahan hasil media aquaponik kepada pengurus Taman Refugia di terima dengan respon yang sangat baik. Diharapkan untuk kedepannya dapat dikembangkan lebih luas dan dapat menambah ikon pada Taman Refugia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun