Eksistensi warisan tradisional terkait bagaimana nilai-nilai kebudayaan yang tetap kokoh dalam menarik panorama kebudayaan yang menjadi inti dari eksistensi masyarakat, merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh negeri sakura ini. Jika terlintas di pikiran mengenai budaya tradisional Jepang, apa sesuatu hal yang akan muncul di benak kita? Apakah itu kimono yang merupakan ikon busana Jepang? Atau hanami yang merupakan tradisi yang sangat diantisipasi oleh masyarakat Jepang setiap tahun? Semua itu merupakan salah satu manifestasi dari keindahan tradisi masyarakat Jepang. Beberapa aspek yang paling menonjol dari budaya Jepang adalah estetika yang terwujud dalam berbagai bentuk seni, termasuk pakaian dan arsitektur bangunan Jepang.
Di Jepang, penerapan irui (衣類) atau pakaian telah menjadikan cerminan dari nilai-nilai, kepercayaan, dan cara hidup masyarakat Jepang selama berabad-abad. Pada konteks ini akan mengkaji lebih dalam terkait elemen-elemen yang terkandung dalam pakaian-pakaian yang berada di Jepang. Kita akan melihat bagaimana nilai-nilai budaya, sejarah, dan filosofi Jepang tercermin dalam desain, karakteristik, dan penggunaannya di dalam masyarakat Jepang.
Serba-Serbi Wafuku dan Youfuku
Kita dapat melihat pakaian di Jepang memiliki motif yang kaya dan beragam, yang dimana merupakan dampak evolusi kebudayaan dan datangnya beberapa pengaruh dari luar. Hal yang perlu diketahui, pakaian di Jepang dapat dikategorikan menjadi dua jenis seperti wafuku (和服) atau pakaian tradisional Jepang, dan youfuku (洋服) atau pakaian yang berasal dari negeri Barat.
Wafuku (和服) merupakan representasi dari budaya dan identitas pakaian yang berasal dari Jepang. Kata "wa" (和) memiliki makna Jepang atau perdamaian, sedangkan "fuku" (服) yang memiliki arti pakaian, dapat diartikan wafuku merupakan suatu pakaian tradisional yang berasal dari Jepang. Di dalam wafuku, sering kita lihat dan dengar mengenai pakaian tradisional kimono, kimono inilah merupakan jenis wafuku yang paling dikenal banyak. Sejarah wafuku sendiri dapat ditelusuri hingga periode Asuka (552-710 M), yang di mana pengaruh budaya Tiongkok mulai masuk ke Jepang. Pada masa itu, pakaian yang digunakan oleh masyarakat Jepang masih sangat sederhana dan terinspirasi oleh pakaian Tiongkok. Seiring bergantinya zaman, wafuku juga mengalami beberapa perkembangan yang signifikan baik dalam hal desain maupun karakteristiknya. Pada periode Heian (794-1185 M), kimono mulai memiliki desain dengan penggunaan warna dan motif yang ditandai dengan munculnya gaya hidup istana yang halus dan sofistikasi, yang kemudian tercermin dalam desain kimono yang semakin rumit dan elegan. Dan pada periode Edo (1603-1868 M) merupakan era di mana Jepang mengalami stabilitas politik dan ekonomi yang cukup panjang di bawah pemerintahan Keshogunan Tokugawa, menjadi masa keemasan bagi penggunaan kimono yang di mana desainnya merupakan puncak kemegahan dan kerumitan.
Youfuku (洋服) secara harfiah dapat diartikan sebagai "pakaian Barat", youfuku merupakan suatu istilah yang digunakan dalam menyebut pakaian gaya negeri Barat yang kemudian diadopsi oleh masyarakat Jepang. Masuknya youfuku ke Jepang menandai sebuah babak baru dalam sejarah mode di Negeri Sakura, di mana sisi tradisi yang kental bertemu dengan modernitas. Pengenalan youfuku ke Jepang sendiri dimulai pada abad ke-19, seiring dengan adanya pembukaan Jepang terhadap dunia luar yang sekarang dapat dikenal dengan istilah Restorasi Meiji (明治維新). Pada masa ini, pemerintah Jepang telah mendorong modernisasi di berbagai bidang termasuk mode dalam gaya berpakaian terhadap masyarakat Jepang. Pemerintah Jepang menyadari bahwa untuk bersaing di panggung dunia, mereka perlu adanya adopsi gaya berpakaian yang lebih modern dan praktis. Pada penggunaan awalnya, youfuku hanya digunakan secara terbatas pada kalangan elit dan mereka yang memiliki kontak dengan orang-orang asing. Seiring berjalannya waktu, youfuku semakin populer di kalangan masyarakat luas yang didukung oleh industrialisasi yang pesat dan memungkinkan memproduksi pakaian gaya Barat dalam skala yang besar dan dengan harga yang lebih terjangkau. Penggunaan youfuku dianggap sebagai simbol modernitas dan kemajuan yang umumnya jauh lebih praktis dan nyaman digunakan dalam aktivitas sehari-hari dibandingkan dengan wafuku.
Keberagaman Pakaian Tradisional di Jepang
Layaknya batik, dapat kita tarik secara detail pakaian tradisional Jepang perlu memperhatikan adanya pemilihan bahan yang baik, pola yang tetap memperhatikan estetika, hingga teknik pewarnaan dilakukan dengan penuh ketelitian dan ketekunan. Motif-motif yang merupakan gambaran dari pakaian tradisional Jepang seperti Sakura Mon (bunga sakura), Tsuru (burung crane), dan Seigaiha-mon (motif gelombang) memiliki makna simbolik dalam cerminan estetika keindahan alam serta nilai-nilai budaya Jepang. Ragam pakaian tradisional Jepang memiliki berbagai jenis yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda penggunaanya. Selanjutnya dapat kita paparkan beberapa jenis-jenis pakaian tradisional Jepang.
