Mohon tunggu...
Diea DwiPratiwi
Diea DwiPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa teknologi industri pertanian Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Impregnasi Biochar Bagasse untuk Meningkatkan Ketahanan Pupuk Fosfat

20 Juni 2024   20:37 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu unsur penting pada fase pertumbuhan tanaman adalah P. P merupakan unsur esensial makro yang berperan penting terhadap proses fisiologis tanaman, termasuk pembentukan energi, metabolisme, pertumbuhan akar, sekaligus proses fotosintesis. Peran unsur P terhadap tanaman sangat banyak sehingga ketersediaannya harus diperhatikan. Salah satu caranya melalui pemupukan menggunakan pupuk anorganik yang mengandung fosfat untuk menyumbang ketersediaan P di  tanah bagi tanaman. Namun, kenyataannya pemupukan fosfat tidak terlalu efektif karena faktor pencucian. Unsur P cenderung mudah larut ketika terjadi pencucian tanah akibat curah hujan atau faktor lainnya. Hal ini menyebabkan ketersediaan fosfat untuk tanaman menurun. Dengan demikian, diperlukan strategi untuk mempertahankan unsur fosfat bagi tanaman pada jangka waktu tertentu. 

Salah satu strategi yang dapat diterapkan yaitu proses impregnasi menggunakan biochar bagasse. Proses impregnasi merupakan upaya pengkayaan bahan carrier dengan suatu unsur, seperti fosfat. Pada proses impregnasi,  biochar bagasse akan mengadsorpsi unsur P dari sumber fosfat. Biochar bagasse didapatkan dari limbah industri gula berupa ampas tebu yang diolah menjadi bentuk arang melalui proses pirolisis. Proses pengarbonan minim oksigen ini akan meningkatkan mutu limbah menjadi menjadi agen carrier yang memiliki kemampuan adsorpsi. Sehingga pemanfaatan bagasse tebu menjadi biochar sebagai bahan adsorben akan membantu mengatasi permasalahan limbah pertanian

Pada proses impregnasi penggunaan sumber fosfat berasal dari pupuk konvensional yang dijual di pasaran, seperti SP-36, DAP, dan MAP. Biochar bagasse memiliki karakteristik permukaan dengan porositas dan pori yang komplek sehingga berpotensi besar dapat menyerap dan mempertahankan senyawa fosfat. Harapannya dengan pengaplikasian biochar pada pupuk akan meningkatkan ketahanan pupuk dan menyediakan unsur nutrisi bagi tanaman pada jangka waktu tertentu. Hal ini akan mengefektifkan proses pemupukan dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik sehingga dapat mengurangi resiko pencemaran.

Proses impregnasi akan menghasilkan pupuk fosfat berbasis biochar bagasse. Dalam proses impregnasi terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan, seperti jenis sumber fosfat yang digunakan. Sumber fosfat berasal dari pupuk yang mengandung kadar P2O5 tinggi, dimana setiap jenis pupuk memiliki konsentrasi P dan unsur lain yang berbeda- beda, dimana kandungan senyawa dari pupuk ini dapat mempengaruhi mutu hasil impregnasi. Selain itu, konsentrasi dari sumber fosfat akan mempengaruhi proses penyerapan pada agen carrier, dimana semakin tinggi konsentrasi fosfat, maka penyerapan fosfat dalam biochar akan semakin tinggi yang ditandai dengan tingginya nilai retensi. Dengan demikian, sebelum melakukan proses impregnasi, perlu mengetahui informasi terkait jenis dan rasio konsentrasi sumber fosfat agar menghasilkan pupuk yang berkualitas dan dapat mendukung pertumbuhan tanaman. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun