Mohon tunggu...
dias
dias Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ora neko-neko

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Rindu yang Masih Tersimpan

23 September 2015   10:52 Diperbarui: 23 September 2015   11:37 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

hari minggu lalu aku sedang jalan-jalan di toko buku

muter-muter aja sekalian menghabiskan waktu liburan

gak tau harus kemana kebetulan juga dompet sedang tidak mendukung

setelah makan kulanjutkan muter-muter mall nyari pernak pernik

tiba-tiba nemu tulisan gramedia expo

ya udah masuk aja

ternyata bukunya  banyak yang diskon

kebiasaanku kan cuma numpang baca di toko buku

kalau nemu buku yang asyik baru deh dibeli

lagi asyik-asyik baca novel tiba-tiba ada yang ribut dibelakangku

ternyata segerombolan 3 orang anak kecil masuk dan berlari-larian

berebut mencari buku bacaan

tak kuacuhkan mereka ,aku sibuk lagi dengan novel yang kubaca

sambil menyandar di rak buku aku asyik dengan isi novel

tiba-tiba gubrak.................

ada barang jatuh dibelakakngku,spontan aku menoleh kebelakang

kulihat buku-buku berjatuhan dilantai dan ada anak kecil menunduk penuh salah

kudekati dia dan ku elus kepalanya

"gak apa-apa dik nanti biar tante yang beresin"kataku pada gadis kecil itu

dia nampak lega dan tersenyum,kami berdua membereskan buku-buku yang jatuh

dia mengambilnya dari lantai dan aku menatanya dirak yang jauh dari jangkauan tanganya

setelah selesai dia nampak gembira sambi tersenyum mengucapkan terima kasih padaku

aku pun balas tersenyum sambil...........dia pun berlalu

pikiranku sudah buyar gak konsen lagi untuk melanjutkan membaca novel tadi

kulirik jam ternyata sudah 2 jam aku ditoko buku ini ...lelah juga

kuputuskan untuk pulang.........

ketika aku melewati kasir kulihat anak tadi dan beberapa anak lain sedang antri

dengan santai saja berjalan tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku

"tante........." spontan aku menoleh dan kulihat anak kecil yang tadi melambaikan tangan

aku mendekatinya ku elus rambutnya...........

"tante ini sodara-sodaraku dan itu om ku kenalin" celotehnya

aku menyalami 3 orang anak kecil lainya...dan juga cowok yang berdiri paling depan

" om tante ini yang tadi bantu aku beresin buku pas aku jatuhin dari rak" ceritanya

dia menjabat tanganku " dimas, terima kasih mbak" ucapnya

"dias , sama-sama itu cuma hal kecil kok" sambil kuulurkan tanganku

"setelah ini mau kemana tante?" tanya gadis  kecil itu

"ikut kami saja tante makan es krim di sebareng toko buku" ajaknya

aku mau menolaknya namun gadis kecil itu merajuk terus sebagai tanda terima kasih bujuknya padaku

aku menyerah dan mengikuti mereka makan es krim 

sementara anak-anak kecil asyik dengan buku dan es krim mereka

aku dan om nya hanya diam menekuri es krim yang mulai meleleh

entahlah kenapa lidahku tiba-tiba kelu tak bisa kelu

semua hal  yang ingin aku ucapkan tertahan di kerongkonganku

bayangan masa lalu terlintas di kepalaku dimas seseorang dari masa lalu yang mengisi hatiku

dia masih sama seperti dulu cool ,kalem dan tegas tatapan matanya yang tajam meluluhkan hatiku...

ingin rasanya aku memeluknya..............tapi.............ah sudahlah

aku punya rasa diapun begitu.......tapi keegoisan menghalangi rasa kami

memutuskan pisah saat dalam keadaan sama-sama emosi sekarang yang tertinggal adalah penyesalan

kami tetap diam hanya sibuk dengan pikiran masing-masing dan waktu terus berjalan

kami harus berpisah lagi....................................................

kami jabatan tangan lagi dan kali ini begitu lama.....

aku tak dapat menghalangi getaran dihatiku yang mengalir hingga tangan

gemetar kujabat tangan itu sekali lagi dia pun begitu

pandangan matanya yang lembut meluluhkan pertahananku,,,,,mataku berkaca-kaca

dia menyadarinya mendekatiku memeluku dengan erat ditelingaku dia berbisik pelan

"aku rindu kamu dias............................................................."

ingin rasanya aku menangis tapi tak kulakukan aku malu dilihat banyak orang

aku hanya memeluknya erat seolah tak mau kulepaskan

dan kami berpisah disitu...................................................

entah akan bejumpa lagi atau tidak......................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun