Mohon tunggu...
Didy Windarlan
Didy Windarlan Mohon Tunggu... -

pelajar yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gracias Senor Luis Milla...

28 Agustus 2017   15:43 Diperbarui: 28 Agustus 2017   15:58 2192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: skalanews

 

Sampailah Indonesia di semi final melawan tuan rumah Malaysia, pertandingan ini menurut gw juga diluar prediksi kebanyakan orang, banyak orang yang bilang pertandingan ini akan berlangsung keras bahkan cenderung kasar karena masalah geopolitik dan rivalitas kedua negara di kawasan Asia Tenggara. Bahkan ada idiom, boleh kalah dari negara lain tapi please jangan pernah kalah dari Malaysia. But, it went good. Too goodmalah, menurut gw kedua tim main bagus. Indonesia main dengan umpan-umpan pendek dan Malaysia main melebar diakhiri dengan crossing ke kotak penalti. Sepanjang pertandingan hampir ga ada konflik yang berarti. Indonesia hampir bikin gol ketika Ezra lolos dari bek-bek Malaysia dan langsung berhadapan dengan kiper Malaysia, tetapi sayang Ezra ragu-ragu, gak jadi gol dah buat Indonesia (nyesek banget ini asli...). Petaka datang di menit ke 85 buat Indonesia, diawali sepak pojok Malaysia berhasil bikin gol lewat Thanabalan, skor 1-0 buat Malaysia. Skor ini bertahan sampai akhir dan Indonesia gagal lolos ke final SEA Games 2017.

 

Secara hasil, tentunya hasil ini menyesakkan buat Indonesia. Tetapi secara permainan this team is making a progress. Gw udah jarang ngeliat kick and rush diterapin, Indonesia mulai main dengan skema yang bagus. Tim ini menurut gw adalah satu timnas yang paling komplet, tim ini punya lini pertahanan yang solid, 2 kiper yang sama-sama ajib, lini tengah yang gokil mainnya, satu-satunya cela di tim ini menurut gw adalah di lini depan. Lini depan Timnas u-22 kurang garang, finishing touch nya ga bagus dan ini PR sih buat Luis Milla. PR berikutnya buat Luis Milla adalah gimana caranya mengendalikan emosi pemain-pemain timnas, seperti yang gw bilang di awal-awal penyakit lama timnas ini gak sembuh-sembuh pemain timnas Indonesia baik ditingkat senior maupun junior gampang banget di provokasi sehingga Indonesia selalu dapat kartu, baik kuning atau merah yang akhirnya merugikan Timnas Indonesia sepanjang turnamen.

Pada akhirnya gw harus berterima kasih kepada Luis Milla karena telah berhasil mentransformasi tim ini dan sekaligus juga meminta kepada PSSI untuk mempertahankan Luis Milla setidaknya sampai Asian Games 2018. Melihat cara tim ini bermain ada rasa optimis di diri gw bahwa this team will do something big. Sekali lagi terima kasih coachLuis Milla dan Timnas U-22 semoga kalian menang lawan Myanmar dan bawa perenggu pulang ke tanah ibu pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun