- Komplotan, Prabowo mungkin punya semua keunggulan untuk jadi presiden tapi satu yang dia lupa, dia (sepertinya) gak pinter cari temen. Coba kita liat temen-temenya Prabowo (PKS-> Korupsi Sapi, PPP-> baru aja jd tersangka ketumnya, dan yg terakhir adalah FPI) satu nama terakhir pasti bikin kita ngeri dan takut. Mau jadi apa negara ini kalo presidennya didukung dan mendukung ormas yang suka melakukan tindak kekerasan.
Biar adil sekarang kita bahas yang no. 2
Joko Widodo
Positifnya:
- Merakyat, well ini se enggak2nya persepsi yang berhasil dibangun oleh Jokowi lewat blusukannya.
- Sederhana, kalo yang ini kayaknya saya udah jadi saksinya dah. Dulu di suatu restoran pernah ketemu sama Jokowi (udah jadi gubernur dia) kata pelayan restorannya bakal ada pertemuan Jokowi dengan dubes2 dan beneran aja abis itu Jokowi dateng cuma pake sepatu kets yang biasa dia pake kemeja putih sama celana item bahan (persis kayak baliho yang ada dijalanan tuh) saya sendiri hampir ga percaya masa mau ketemu dubes pake baju gitu doang. Tapi yah karena mata ini udah ngeliat jadinya harus jujurlah.
- Pintar, ini pasti banyak yang kontra juga nih. Tapi ini diakuin sama Ahok loh. Mungkin Jokowi emang gak pinter ngomong tapi setiap omongannya pasti ada substansinya. Tergantung kita sih yang milih, mau pilih yang ngomong pintar apa bertindak pintar. hehehe...
- Komplotan, kalo di nomor urut satu saya masukin ini di sisi negatif maka untuk Jokowi saya masukin di sisi positif, kenapa? Jokowi sepertinya pinter cari temen dia tau mana orang yang akan jadi masalah (exp: Ical dsb) dan mana orang yang akan nambahin elektabilitasnya seperti Anies Baswedan, Dahlan Iskan dsb. Dua orang ini setidaknya dipersepsikan oleh masyarakat sebagai orang yang jujur dan punya integritas tinggi.
Biar adil juga mari kita bahas sisi negatifnya:
- Boneka, Banyak yang bilang Jokowi akan diatur oleh Megawati kalo Jokowi jadi presiden. Mungkin bener mungkin juga enggak (masih asumsi), karena hal ini belum terbukti setidaknya waktu beliau jadi walikota dan gubernur belum pernah ada berita atau kabar yang bilang bahwa ada kebijakan Jokowi yang diatur oleh Ibu Mega.
- Korupsi Transjakarta, ini juga masih asumsi karena belum ada keputusan pengadilan yang menetapkan demikian. Tapi inilah persepsi yang beredar di masyarakat. Kenapa dibilang persepsi dan asumsi karena emang belum ada keputusan pengadilan tentang itu.