Dan pada saat ayahnya berumur 23 tahun, kakek Philip pun meninggal. Sejak itulah, ayah Philip merasa terbebas namun kemarahan dan dendamnya pada kakek Philip tidak pernah selesai, dan membuat karakternya menjadi keras, pemarah dan pemukul.
Semakin lama ayah Philip pun menjadi semakin mirip dengan ayahnya, dan puncaknya ketika ibunya Philip meninggal dunia, kemarahan tersebut semakin menetap membuatnya menjadi pelaku kekerasan terhadap anak satu satunya, Philip. Selama ibunya Philip hidup, ibunya lah yang menghalangi tindakan kekerasan tersebut terjadi.
Film yang diproduksi 2017 ini ditutup dengan adegan Philip Schuman memainkan gubahan lagunya sendiri berjudul "shooting star", yang mengandung pengertian sebagai bintang yang akan menerangi kegelapan. Terdapat dua bangku kosong di bangku penonton yang diperuntukkan bagi kedua orangtua Philip yang sudah tiada. Namun dalam bayangan Philip keduanya terlihat bahagia melihat pertunjukannya.
Film ini merupakan salah satu film yang diproduksi oleh Afrika Selatan, dan menggunakan Bahasa Belanda, dengan terjemahan Bahasa Inggris.
Dari film ini kita banyak belajar bahwa kekerasan bukanlah jawaban untuk semua permasalahan yang kita hadapi. Kekerasan malahan menghadirkan trauma, dendam, dan kemarahan yang tidak berujung dan memungkinkan akan terulang di waktu mendatang.
Lingkaran kekerasan hanya dapat diputus oleh diri kita sendiri untuk tidak berada dalam kekerasan tersebut, bukan oleh orang lain. Seperti halnya ayahnya Philip, melakukan kekerasan atau tidak adalah keputusannya sendiri, meskipun hal tersebut didorong oleh trauma, dendam dan kemarahan terhadap apa yang terjadi di masa lalu nya.
Tidak berarti orang akan membenarkan apa yang dilakukannya terhadap anaknya sendiri. Kekerasan bisa terjadi dimana saja, pada siapapun, dan harus diri kita sendiri yang menyadari dan memutuskan bahwa kekerasan tidak boleh terjadi.
Pemaafan terhadap masa lalu merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan kekerasan selain mengikuti konseling dengan psikolog secara teratur, merupakan langkah yang harus di tempuh apabila ada seseorang yang berpotensi atau melakukan kekerasan.
Di dalam film ini, Philip berhasil memfokuskan pada kemampuannya untuk bermusik, melakukan pemaafan, dan berkonsultasi secara teratur dengan petugas sosial sekaligus psikolog sebagai korban dari kekerasan dan berpotensi sebagai pelaku kekerasan seperti ayahnya.
Philip berhasil membuktikan bahwa korban kekerasan dan orang yang berpotensi sebagai pelaku kekerasan pada generasi selanjutnya lah yang harus memutuskan sendiri bahwa lingkaran kekerasan tidak boleh berulang atau berlanjut dari generasi ke generasi.
Dan hal ini yang tidak dilakukan oleh ayahnya sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya daripada menghadapi ketakutannya sebagai korban dan pelaku kekerasan.