Ibu pedagang sayur di pasar tradisional itu pun menimbang-nimbang bawang merah yang kakakku beli. “Seperempat saja,” kata kakakku kepada ibu pedagang sayur tersebut.
Bawang merah merupakan salah satu jenis sayur yang banyak digunakan untuk makanan nusantara. Sebenarnya apa sih manfaat nya bawang merah? Dan kenapa kita nama bawang merah dijadikan nama cerita rakyat? Yuk kita coba ulik…
Belum ada yang tahu sejak kapan nama bawang merah dijadikan cerita rakyat, terutama untuk anak-anak, dan apa alasannya. Hanya cerita bawang merah dan bawang putih dikisahkan untuk mengajarkan kepada manusia, terutama anak-anak untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, tidak boleh sombong, menyayangi sesama saudara dan sesama manusia, serta tidak boleh serakah.
Nilai-nilai baik ini diadaptasi dari ajaran-ajaran nenek moyang, yang diwariskan secara turun temurun melalui kisah yang diceritakan secara lisan. Kenapa milihnya bawang merah ya? Yuk coba dilihat dari kebiasaan masyarakat kita.
Karakter seseorang sering diasosiasikan dengan warna, rasa, dan bau. Mungkin karena rasa dan bau nya yang tajam, maka dipilih Bawang Merah. Rasa dan bau Bawang Merah yang lebih tajam dibandingkan bawang lainnya, diasosiasikan dengan sifat judes, sombong, dan serakah.
Kemungkinan bawang merah dipilih juga dikarenakan warnanya, yang merah melambangkan keberanian sekaligus kemarahan, atau sifat gampang marah.
Nah, karakter bawang merah sendiri digambarkan sebagai seorang perempuan yang berani, kejam, kasar, mudah marah, serakah, judes, dan sombong. Intinya semua sifat buruk manusia, ada di Bawang Merah.
Kapan kiranya bawang merah jadi salah satu bagian dari makanan nusantara ya?
Abad ke-10, menurut Fadly Rahman, peneliti sejarah kuliner nusantara, dalam bukunya “Jejak Rasa Nusantara, Sejarah Makanan Indonesia”, wilayah nusantara yang sekarang jadi Indonesia, cita rasa masakan nusantara sudah dipengaruhi cita rasa Tiongkok, India, dan Arab. Dan di abad ke-16 sampai 20, citarasa masakan Eropa turut mempengaruhi masakan nusantara, sehingga masakan nusantara semakin kompleks.
Tanaman Bawang Merah diperkirakan berasal dari daerah Asia Tengah terutama wilayah yang sekarang menjadi negara India, dan Pakistan. Namun ada pula yang berpendapat bahwa tanaman Bawang Merah merupakan tanaman asli Asia Tenggara.
Darimanapun asal Bawang Merah, tanaman ini merupakan tanaman asli benua Asia, dan sekarang menjadi salah satu tanaman komoditi perdagangan sayur di Indonesia.
Bahkan di Pulau Jawa, ada daerah yang memang mengkhususkan diri pada penanaman Bawang Merah, yaitu Brebes. Bawang Merah ternyata sudah menjadi bagian dari masakan nusantara sebagai bumbu pelengkap.
Apabila dinurutkan dari penjelasan sejarawan, kemungkinan besar abad ke-16 sudah digunakan, dengan bibitnya dari benua Asia, kemungkinan India.
Lalu apa ya manfaatnya Bawang Merah ini? Hasil penelusuranku, ternyata Bawang Merah manfaatnya banyak. Kandungan zat quercetin, sufida methylallyl, asam amino sulfur dan anti oksidan lainnya membuat Bawang Merah terutama dapat menurunkan kolesterol, darah tinggi, mengurangi diabetes, radang tenggorokan, dan meningkatkan kepadatan tulang.
Wah, ternyata banyak juga ya manfaatnya. Bahkan belakangan ada ahli pengobatan alternatif yang menggunakan Bawang Merah sebagai bahan terapi untuk penyakit-penyakit tadi.
Bawang Merah nya biasanya sudah di keringkan atau dijadikan ekstrak dan dimasukkan kapsul, sehingga tidak terasa bau, dan rasanya yang tajam. Meskipun begitu orang Indonesia masih banyak yang memanfaatkan Bawang Merah sebagai bahan pelengkap masakan.
Misalnya dengan diiris tipis, dan digoreng lalu ditaburkan di berbagai makanan, seperti solo, sate, dan sebagainya. Nah sudah diulik sejarah dan manfaatnya, sekarang aku mau kasih satu resep makanan yang menggunakan bahan Bawang Merah. Ini dia…
Tumis Bawang Merah
Bahan
150 gr Bawang Merah, cuci, dan iris tebal
2 siung bawang putih, iris tipis
8 buah cabe rawit, cuci dan iris serong
1 sdt saus tiram
Garam dan gula secukupnya
Cara membuat
Tumis Bawang Merah, bawang putih dan cabe rawit sampai agak layu. Bumbui dengan saus tiram, tambahkan gula dan garam secukupnya, diaduk. Masak sebentar lalu angkat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H