Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Senja di Pantai Dofior Sorong, Papua Barat

10 Maret 2018   20:42 Diperbarui: 10 Maret 2018   20:53 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorong, sebuah kota di Pulau Papua, sejak lama menjadi kota pelabuhan, karena lokasinya yang strategis di pulau berjulukan Kepala Burung tersebut. Kawasan Sorong dikelilingi oleh berbagai sumber daya alam yang potensial untuk komoditas perdagangan seperti kayu putih, hasil laut dan lainnya. Kota administratif Sorong terbentuk pada tahun 1996, dan menjadi kota wilayah tersendiri pada 1999, serta terpisah dari Kabupaten Sorong pada tahun 2000.

Salah satu tempat di Sorong yang paling tepat untuk menikmati matahari terbenam yaitu Pantai Dofior atau sering disebut dengan Pantai Tembok Berlin. Kenapa disebut seperti itu? Karena di sepanjang pantai, tepatnya 1 km membentang di pantai, terdapat tembok setinggi 1,5 m sebagai pembatas air laut dan jalan raya.

Dikarenakan seringnya air laut masuk terutama ketika pasang ke jalan raya, yang berada tidak jauh dari laut, maka dibangunlah tembok yang disebut Tembok Berlin ini. Laut di Pantai Dofior ini memang memiliki gelombang laut yang cukup besar. Pantai Dofior ini berada tidak jauh dari pusat Kota Sorong, hanya sekitar 20 menit dari pusat kota dengan kendaraan roda empat.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Pada perkembangannya, Tembok Berlin ini menjadi nama yang lebih dikenal dibandingkan Pantai Dofior. Masyarakat terutama anak muda pun mulai menggunakan lokasi ini sebagai tempat kumpul, sekedar mengobrol sambil menikmati indahnya matahari terbenam, ataupun sambil duduk-duduk menikmati makanan ringan yang dijual sekitar pantai seperti jagung bakar atau jagung rebus.

Matahari terbenam di tempat ini memang luar biasa indahnya. Berwarna keemasan, dan bayangan emasnya pun terpantul di air laut yang biru. Kemudian tak lama terlihat matahari seolah-olah tenggelam ke dalam lautan yang luas. Wah keren....

Setelah puas menikmati matahari terbenam di Tembok Berlin, kita juga bisa menikmati hidangan laut yang segar. Warung-warung tenda hidangan laut segar tersebut baru buka setelah menjelang malam. Tidak hanya segar, aneka makanan laut yang dihidangkan seperti kepiting, ikan, atau cumi, semuanya berukuran besar-besar. Karena itu saya dan teman-teman memutuskan untuk memesan lebih dari satu jenis hidangan laut untuk dinikmati bersama-sama. Nikmatnya....

Puas menikmati pemandangan matahari terbenam dan hidangan laut yang segar, apabila ingin membeli oleh-oleh berupa kerajinan tangan khas Papua, ada sebuah toko kecil di sekitar warung tenda. Jadi kita tidak perlu bingung mencari oleh-oleh lagi sebelum pulang nanti.

 Apabila kita ingin menikmati pemandangan di Pantai Tembok Berlin atau Pantai Dofior tiap hari, di pinggir pantai juga ada penginapan, yang berlokasi hanya 300 m dari Tembok Berlin. Sedangkan jika memilih penginapan di pusat kota, kita harus menyewa mobil atau motor untuk menuju ke Pantai Tembok Berlin tersebut. Untuk masuk ke kawasan pantai, kita hanya dikenakan biaya parkir, namun waspada dengan harga makanan dan minuman serta kerajinan tangan di kawasan ini, karena harganya seringkali sangat mahal. Untuk itu, kita harus bertanya dahulu atau pintar-pintarlah kita menawarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun