Mohon tunggu...
Bernadus Dian Adi Prasetyo
Bernadus Dian Adi Prasetyo Mohon Tunggu... -

Seorang pekerja yang bekerja dari rumah, dulu bekerja untuk LSM Lingkungan. Sekarang hanya tukang makan yang berharap bisa jalan-jalan lebih banyak. Untuk keseharian saya bisa ditemui di blog.didut.net - didut.wordpress.com atau blog.tukangmakan.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Travelogue] Berpetualang di Curug Lawe

31 Juli 2010   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi 1 minggu yang lalu bersama teman-teman komunitas (Loenpia.net, NasiKucing.com, DotSemarang, SamTUG, VisitSemarang.com), kami mencoba menjelajah Curug Lawe. Curug Lawe ini tidak jauh dari Semarang, menggunakan motor hanya sekitar 30 menit saja ke arah Kota Ungaran. dari Semarang selepas Banyumanik kita belok kanan ke arah Gunung Pati. Belokan ini setelah Indomaret di daerah Pudak Payung. Setelah ketemu gerbang UNNES naik sedikit lalu belok kiri ke arah Desa Kalisidi. Kalau nyasar tanya saja penduduk setempat pasti tau. Nah, di Desa Kalisidi ini kita menitipkan motor di pemberhentian terakhir lalu dilanjutkan dengan jalan kaki. Jalan kaki sedikit memasuki perkebunan cengkeh lalu belok mengikuti jalur irigasi.

Dijalur irigasi ini ada jalan setapak yang bisa dilewati hingga mendekati jalan naik ke Curug Lawe. Jalan setapak ini sih mulus tapi kewaspadaan tidak boleh hilang karena disamping kiri ternyata jurang. Dibeberapa tempat kita tidak berhadapan langsung dengan jurang karena masih ada tanah pijak tetapi di banyak tempat kita langsung berhadapan jurang.
Alhasil saya yang tidak suka dengan ketinggian selalu pasang badan ke kanan (jalur irigasi yang dangkal) untuk menjaga keamanan. Setelah bertemu pintu kanal perjalanan menanjakpun dimulai.
Tidak terlalu berat sih tetapi perjalanan ini cukup panjang. Saya suka jalur perjalanan ini karena melewati banyak sungai dengan air yang sangat jernih dan segar. Saya selalu berhenti untuk membasuh muka dan kepala karena air gunung ini sangatlah segar.
Setellah 2 jam perjalanan santai sampailah kita di Curug Lawe. Wihhhh, rasa penat langsung hilang melihat keindahan alam ini. Pokoknya keren cuyy haha~ . Tidak sia-sia deh melakukan perjalanan hiking ringan ini setelah beberapa tahun tidak pernah hiking.
Kita beristirahat sekitar 1 jam di Curug Lawe sebelum turun. Nah jalur turunya ternyata kita naik kearah air terjun, menyebrang, naik sedikit lalu baru turun ke bawah. Sebetulnya ditengah perjalanan masih ada Curug Benowo tapi karena kebanyakan peserta wanita sudah tidak kuat maka kami putuskan untuk langsung ke bawah saja.
Beberapa peserta kelihatannya jadi sakau buat kopi darat ala hiking seperti ini. Jadi kapan nih kita kopdar-an? Picture courtesy: Fian Digital & Slams

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun