Akhir-akhir ini pemberitaan di media masa, televisi, dan media sosial sangat marak mengenai aksi pemukulan, perkelahian, tawuran, perundungan, bahkan hingga melakukan tindakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Bullying atau perundungan adalah perilaku yang disengaja dan agresif yang terjadi berulang pada korban. Bullying juga bisa berupa perilaku yang ditujukan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental.
Penyebab bullying atau perundungan di sekolah beragam, beradasarkan hasil riset, pelaku perundungan biasanya memiliki masalah keluarga, stress atau trauma, atau pernah menjadi korban pelaku yang sebelumnya pernah diintimidasi, memiliki peluang menjadi pelaku perundungan dibandingkan yang tidak pernah diintimidasi.
Kasus bullying di Indonesia semakin hari semakin meningkat bahkan telah terjadi sebanyak 41% dari 45,3 juta anak di Indonesia atau 18,6 juta anak.Â
Ada beberapa jenis bullying atau perundungan yang terjadi diantaranya :
- Bullying secara sosial : Menyebutkan rumor yang belum pasti, dan mengajak menjauhi
- Bullying secara fisik : Dipukul, ditendang, dicubit hingga merusak barang
- Bullying secara verbal : Diejek hingga Diteror
- Cyberbullying : Memberikan komentar kasar, mengancam, hingga menyakiti dengan kata-kata yang ditulis di internet atau media sosial
Dampak dari bullying atau perundungan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kesedihan dan Kemurungan hingga depresi
- Menjadi pribadi yang tertutup
- Rasa percaya diri menurun
- Prestasi dan minat belajar menurun
- Keinginan untuk pindah sekolah
- Tindakan melukai diri sendiri bahkan orang lain
Bagaimana Pencegahan & Penanganan Bullying di Sekolah?
- Membuat layanan pengaduan kasus bullying seperti nomor kontak khusus, atau aplikasi pelaporan tindakan bullyingÂ
- Menindaklanjuti pengaduan bullying
- Tangani kejadian bullying dengan serius
- Hargai dan berterima kasih kepada siswa karena telah melaporkan
- Yakinkan dia, bahwa hal tersebut bukan salah korban
- Tunjukkan empati
Bantu korban bully untuk membela dirinya sendiri bahwa dia bisa mengatakan "tidak suka" jika dikerjai temannya - Tanyakan kepada korban, apa yang dapat dilakukan agar merasa aman
- Bicaralah dengan setiap pihak yang terlibat dalam situasi tersebut secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik dan meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran
- Pertimbangkan peran pengaruh kelompok sebaya.
- Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beri tahu pelaku, orang tua dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, Â dengan tetap menghormati semua pihak
- Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut, tentang kemajuan yang dibuat mengenai masalah tersebut.
- Jika perlu, cari bantuan pihak eksternal. Laporkan kepada Guru Konseling Sekolah/ Pekerja Sosial/ Psikolog
Cara Menghadapi Pelaku Bullying :
- Dengarkan cerita Versi Pelaku
- Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti bullying yang dibuat di tingkat sekolah/kelas
- Bantu mereka memahami alasan di balik perilaku bullying mereka
- Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang dibully
- Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi yang diberikan harus sesuai dengan perilaku mereka, tetap menghormati anak, masuk akal, logis, dapat diterima sehingga mengajarkan anak untuk berperilaku baik
- Anak harus memperbaiki kesalahannya. Contoh: dengan meminta maaf pada korban, membantu menyelesaikan sesuatu yang sedang dikerjakan, memperbaiki/mengembalikan barang yang dirusak/dicuri, dan lain-lain.
- Menghargai dan mengenali semua perilaku yang positif, termasuk mengakui kesalahan
- Jelaskan kepada mereka, untuk menerima Hak di sekolah, mereka harus mematuhi peraturan  yang berlaku (termasuk hak mengikuti study tour, kegiatan ekskul, olahraga, seni,dan lain-lain, tetap berusaha berperilaku baik).
- Berkomunikasi dengan orang tua pelaku, dan saling menyetujui rencana agar berbuat baik
- Mendidik diri sendiri dan kekerasan antar sebaya dengan membaca dan berbagi konten informasi dengan rekan guru
- Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bully serta kesepakatan dengan siswa
- Ciptakan suasana yang hangat, saling mendukung, iklim positif dalam kelas
- Perhatikan anak-anak yang rentan terhadap bully (anak-anak baru, pindahan, dengan fisik yang lemah, disabilitas, dan yang sering mengeluh dibully)
- Berikan dorongan pada anak-anak yang rentan dibully untuk berinteraksi lebih aktif & mengingatkan teman-temannya untuk membantunya
- Libatkan siswa dalam role play melawan bullying. Rencanakan upaya siswa melawan bullying dan penindasan
- Yakinkan siswa bahwa Anda mau membantu ketika siswa mengalami bully
- Berikan bantuan kepada korban bully. Pastikan bahwa pelaku tidak mengancam korban lagi.
Tindakan Yang Harus Dilakukan Jika Melihat Bully :
- Tanggapi dengan segera dengan memisahkan satu sama lainnya dan memastikan semua dalam keadaan aman
- Tetap tenang dan yakinkan anak-anak semua dalam keadaan terkendali
- Tunjukkan perilaku tegas, tidak agresif dan pelaku terluka