Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pemanfaatan Media Sosial Instagram untuk Kegiatan Belajar dari Rumah

6 Desember 2021   17:31 Diperbarui: 7 Desember 2021   06:03 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa bulan pembelajaran dengan sistem PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Ada beberapa kesimpulan dari pembelajaran yang saya dapatkan dengan kegiatan pembelajaran tersebut.

Diantaranya adalah menurunnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar daring, materi pembelajaran tidak semua materi dipahami oleh siswa pada saat pembelajaran daring, berkurangnya pengawasan orang tua saat peserta didik di rumah.

Sebenarnya sebagai seorang guru sudah mencoba pembelajaran daring yang bervariatif. Seperti tidak monoton hanya menggunakan satu platform seperti Google Form atau Google Classroom saja, tetapi sudah menggunakan variasi pembelajaran seperti menggunakan video pembelajaran buatan sendiri, game edukasi menggunakan Liveworksheet, Wordwall, Kahoot, dan lain-lain.

Selain, tentunya menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp dengan cara menjawab soal ditulis di bukunya masing-masing lalu jawabannya dikirim kembali kepada guru mata pelajaran masing-masing.

Hingga akhirnya saya mencoba cara baru yakni memanfaatkan media sosial Instagram. Kenapa menggunakan Instagram untuk pembelajaran?
1. Peserta didik usia SMP/MTs hampir semua memiliki akun media sosial termasuk Instagram.
2. Memanfaatkan media sosial untuk hal yang positif.
3. Jarang orangtua yang menggunakan Instagram sehingga mereka lebih bebas mengekspresikan dirinya.
4. Memiliki banyak fitur yang menarik sehingga bisa disukai oleh remaja dan anak muda.
5. Simpel dan mudah digunakan untuk berinteraksi dan bersosialisasi
6. Gratis dan bisa mendapatkan penghasilan dari endorsement.

Fitur-fitur di Instagram yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk pembelajaran

Story atau Cerita. Story atau cerita dapat dimanfaatkan oleh bapak dan ibu guru untuk menyampaikan materi berupa gambar, video, atau link blog di akun Instagramnya masing-masing. Walaupun story atau cerita ini hanya berlaku selama 24 jam kemudian hilang. Tetapi bisa memanfaatkan fitur Sorotan agar tidak hilang begitu saja.

Feed atau Umpan atau Postingan. Guru dapat memanfaatkan fitur ini untuk memposting gambar, atau video yang bisa dilengkapi dengan caption berupa tulisan yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran kepada peserta didik. 

Peserta didik bisa menjawab melalui komentar. Tidak hanya 1 gambar tetapi bisa mengunggah hingga 10 gambar.


Direct Message atau Pesan Langsung. Pesan ini hanya bisa dikirimkan oleh pengguna Instagram ke pengguna Instagram yang lain. Bapak dan ibu guru bisa memanfaatkan untuk mengirim jawaban siswa kepada gurunya agar tidak bisa dilihat oleh siswa lain.

Hastag atau Tagar. Hastag atau tagar dalam Instagram untuk memudahkan pencarian, sehingga bisa digunakan oleh bapak dan ibu guru untuk memudahkan pencarian terkait apakah siswa tersebut sudah mengerjakan tugas atau belum.

Reels. Instagram kini memiliki fitur baru yang diberi nama Reels yang bisa dimanfaatkan oleh bapak dan ibu guru untuk menyampaikan materi selama 1 menit. 

Oleh karena itu bapak dan ibu guru harus kreatif membuat video atau potongan-potongan gambar yang berisi materi pendidikan agar siswa tertarik mempelajari materi tersebut. Hal ini sangat cocok terutama dalam kondisi belajar dari rumah.

Live atau Siaran Langsung. Instagram memiliki fitur live atau siaran langsung. Siaran langsung dari Instagram bisa berlangsung selama 60 menit sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran secara daring dengan cara mengajar secara langsung melalui platform tersebut atau berkolaborasi atau berdiskusi dengan 3 orang lainnya saat live atau siaran langsung tersebut.

Nah mungkin pengalaman ini bisa dimanfaatkan oleh bapak dan ibu guru di manapun berada, sehingga peserta didik bisa memanfaatkan media sosial untuk hal positif dan produktif. Selain itu agar mereka tidak merasa bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja saat pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah (BDR). 

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun