Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Mudah Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

23 November 2021   20:45 Diperbarui: 23 November 2021   20:50 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh format RPP (Gambar canva.com)

Sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang guru untuk membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebelum masuk ke dalam kelas untuk mengajar. Tetapi tidak sedikit guru yang belum memahami cara membuat RPP yang baik dan benar. Oleh karena itu, saat ini banyak bimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh pengawas ke sekolah-sekolah binaannya untuk mengatasi hal tersebut.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi tentang Cara Mudah Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang saya dapatkan dari Bimbingan Dan Pelatihan Pengembangan Rencana Pembelajaran untuk Meningkatkan Kompetensi Guru yang diadakan hari Selasa 23 Nopember 2021 di SMPN 1 Gabuswetan yang dibawakan oleh Hj Wati Rosanah, M.Pd.  
 
Tujuan :
1. Mengembangkan RPP SENDIRI sesuai kondisi sekolah masing-masing
2. Mengembangkan rencana pembelajaran yang kreatif dan inovatif

prosedur-penyusunan-rpp-619ceed206310e17725d2b22.jpg
prosedur-penyusunan-rpp-619ceed206310e17725d2b22.jpg
 

SKL
SKL

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan :

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP

A.  Efisien,  efektif dan berorientasi pada murid
1. Efisien:  tepat, tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga
2. Efektif :  mencapai tujuan pembelajaran
3. Berorientasi pada murid :  mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas

B.  RPP hanya terdiri dari 3 komponen yang meliputi:
1. Tujuan pembelajaran,
2. Langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan
3. Penilaian pembelajaran (assessment).

1. Tujuan Pembelajaran
Dirumuskan untuk tiap-tiap pertemuan.
Pola atau rumusan tujuan sama dengan indikator (kata kerja + kata benda) dengan rumus ABC (audience, behaviour, content)

Lengkapnya sering disebut dengan rumus ABCD.
A adalah audience atau peserta didik
B adalah behaviour atau perilaku (kata kerja)
C adalah Condition atau keadaan/kondisi belajar yang harus dipenuhi
D adalah degree atau batas minimal tingkat keberhasilan

Contoh 1:
"Peserta didik dapat menjelaskan konsep fotosintesis setelah melaksanakan praktikum fotosintesis"

Contoh 2:
"Setelah melaksanakan praktikum fotosintesis, peserta didik dapat menjelaskan konsep fotosintesis dengan menggunakan bahasanya sendiri"

2. Kegiatan Pembelajaran
Penekanan kegiatan pembelajaran :
1. Literasi Membaca
2. Numerasi
3. Pendidikan Karakter

Literasi Membaca:
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi:
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Pendidikan Karakter
Sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid

Mengapa Literasi, Numerasi, dan Karakter?
Literasi Membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi) dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan cita-citanya di masa depan.

Asesmen nasional diharapkan dapat memotret sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja murid di berbagai konteks yang relevan. Hal ini penting untuk menyampaikan pesan bahwa proses belajar-mengajar harus mengembangkan potensi murid secara utuh baik kognitif maupun non kognitif.


Profil Pelajar Pancasila :
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2. Berkebhinnekaan Global
3. Bergotong royong
4. Bernalar Kritis
5. Mandiri
6. Kreatif

3. Penilaian
- Sesuaikan dengan KD (tujuan pembelajaran)
- Fokus pada keterampilan penalaran tingkat tinggi yang mendorong siswa melakukan analisis
- Tiga kemampuan bernalar yang disasar di antaranya adalah kemampuan menggunakan bahasa (literasi), matematika (numerasi), serta penguatan pendidikan karakter

Level Proses Berpikir

Level Berpikir
Level Berpikir

Level 1 (Pengetahuan dan Pemahaman)
mengukur kemampuan untuk mengingat dan memahami pengetahuan yang telah dipelajari

Level 2 (Aplikasi)
mengukur kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks atau situasi yang familier atau rutin.

Level 3 (Penalaran)
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang tidak hanya sekedar mengingat dan memahami

C1 Mengingat (remembering)
C2 Memahami (understanding)
C3 Menerapkan (applying)
C4 Menganalisis (analyzing)
C5 Mengevaluasi (evaluating)
C6 Mengkreasi (creating)

Indikator Soal

Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menjelaskan konsep pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok

Indikator Soal:
Disajikan beberapa gambar pesawat sederhana, peserta didik dapat menentukan 3 jenis pesawat sederhana yang menggunakan prinsip bidang miring (L2)

atau

Peserta didik dapat menyebutkan alat yang menggunakan prinsip bidang miring (L1)

Bagi rekan-rekan yang membutuhkan materi tentang RPP ini silakan unduh disini 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun