Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudahnya Menulis, Sulitnya Mengucapkan Kata Maaf dan Memaafkan

13 Mei 2021   16:11 Diperbarui: 13 Mei 2021   16:13 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meminta maaf sebenarnya mudah tetapi sulit diucapkan pada saat kita sedang marah dan emosi. Begitu juga dengan memaafkan sebenarnya mudah cukup dengan berjabat tangan atau mengucapkan saya "maafkan" tetapi ini sulit dilakukan pada saat hati kita masih ada rasa dendam dan benci.

Membuat ucapan selamat hari raya Idul Fitri Mohon maaf lahir dan batin sangat mudah dengan menulis status, membuat ucapan minta maaf menggunakan aplikasi atau dengan membuat video permintaan maaf kemudian dibagikan di media sosial tetapi sangat sulit untuk meminta maaf dan memaafkan secara langsung.

Ada rasa malu, enggan, gengsi dan lain-lain saat meminta maaf atau mengucapkan kata maaf kepada orang lain yang telah membuat hati kita luka, membuat kita malu, membuat kita marah karena perbuatan orang lain tersebut.  

Namun umat Islam sangat beruntung karena ada hari raya Idul Fitri dimana kita dianjurkan meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain Karena pada hakikatnya semua manusia pasti memiliki kesalahan baik itu sengaja atau tidak sengaja. Baik kesalahan karena lisan, tindakan atau karena tulisan kita di media sosial atau lainnya.

Seorang anak pasti memiliki kesalahan kepada orang tuanya begitu juga orang tua punya kesalahan kepada anaknya. Tetangga memiliki kesalahan juga dengan tetangganya, seorang teman mempunyai kesalahan kepada temannya, seorang bawahan memiliki kesalahan kepada atasannya, begitu juga atasan memiliki kesalahan kepada bawahannya.

Dalam hidup pernah mengalami sulitnya memaafkan orang lain karena telah memfitnah sehingga harus rela keluar dari tempat pekerjaan. Tetapi rupanya Allah SWT memiliki rencana yang luar biasa. Karena dari masalah tersebut saya beralih profesi menjadi seorang pendidik dan mendapatkan pelajaran sangat berharga dalam hidup ini.

Lebih dari 13 tahun akhirnya baru memahami semua jalan hidup ini, orang yang telah memfitnah tersebut akhirnya didemonstrasi oleh pekerja yang lain dan dia harus mengundurkan diri secara tidak hormat.

Teman-teman dulu yang dulu pernah terkena hasutan dia, sekarang mengetahui bahwa selama ini dia salah menilai seseorang. Saya tetap berteman dengan mereka walaupun dulu pernah benci kepada saya karena hasutan dan fitnahan tersebut.

Sekarang di tempat kerja dulu mengalami masalah sejak pandemi Covid-19. Tingkat hunian hotel semakin hari semakin menurun. Bahkan untuk menggaji karyawan pun, perusahaan harus mengambil keputusan yang sangat sulit yakni dengan mengurangi waktu kerja dan bayaran sesuai hari masuk kerja.

Perusahaan tidak memutus hubungan kerja atau PHK tetapi dengan cara membayar gaji hanya berdasarkan hari masuk kerja. Dengan kondisi seperti ini banyak pegawai yang keluar dari tempat kerja atau sambil kerja atau bisnis yang lain di luar kerjaannya.    

Setiap rekan-rekan yang dulu satu tempat kerjaan dan bertemu kembali mereka pasti bilang "wah enak sekarang jadi guru PNS, tidak seperti saya yang kalau gajian hanya berdasarkan waktu masuk kerja, tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari".  

Oleh karena itu kita jangan pernah Suudzon atau buruk sangka kepada Yang Maha Mengatur Allah SWT. Ternyata dibalik permasalahan-permasalahan hidup ada pelajaran yang sangat berharga untuk cerita anak cucu kita agar bisa dipetik hikmahnya.

Begitu juga ketika kita ada permasalahan dengan orang tua, keluarga, tetangga atau teman-teman kita. Cobalah untuk saling maaf dan memaafkan walaupun berat mengucapkannya tetapi ketika permintaan maaf sudah diucapkan dan orang lain tidak menerima berarti bukan urusan kita lagi. Karena Allah SWT yang membolak-balikan hati.

Mungkin hari ini belum bisa mengucapkan kata maaf, atau memaafkan tetapi mungkin besok, lusa atau lain waktu bisa mengucapkan kata tersebut. Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah SWT untuk mengucapkan maaf dan memaafkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun