Setiap bulan Ramadan, masjid di desa kami selalu ramai oleh jamaah. Dari mulai jamaah shalat wajib, shalat tarawih hingga kegiatan pengajian rutin setelah shalat subuh berjamaah.
Setelah shalat tarawih diisi dengan kegiatan tadarus oleh remaja dan orang dewasa. Tetapi tetap menghargai orang lain dengan tidak sampai jam 10 malam sudah selesai kegiatan tadarus menggunakan toa masjid.
Setiap daerah memiliki cara masing-masing untuk membangunkan orang untuk sahur. Tetapi di desa kami ada 3 cara membangunkan orang untuk sahur di desa kami. Berikut 3 cara membangunkan orang untuk sahur di desa kami : Â
1. Menggunakan Toa Masjid
Hal yang sudah biasa dilakukan di masjid-masjid, mushola adalah membangunkan orang untuk sahur menggunakan toa atau pengeras suara masjid. Tetapi ada waktunya, kegiatan ini mulai dari jam 2.30 -- jam 4.00.
Menariknya orang yang membangunkan akan menyebut nama keluarga satu persatu dari masing-masing rumah yang ada di desa kami. Sehingga orang yang dibangunkan merasa namanya disebut akan bangun dan senang. Bahkan tidak sedikit orang yang memberikan makanan kepada petugas yang membangunkan sahur tersebut makanan dan minuman karena namanya sering disebut dalam kegiatan membangunkan sahur.
Ada juga yang menggunakan backsound suara pedate dari handphone seolah-olah dia sedang mengelilingi desa dan membangunkan orang dengan menyebutkan namanya satu persatu untuk sahur. Â
2. Obrog
Obrog adalah istilah untuk menghibur masyarakat luas baik siang atau malam hari. Ada banyak cara hiburannya ada yang menggunakan musik dangdut, tarling, buta-butaan atau mirip ondel-ondel, wayang orang, dan lain sebagainya.
Tetapi untuk membangunkan orang sahur biasanya menggunakan obrog yang disertai dengan musik baik itu musik tarling, dangdut atau kosidahan. Tetapi bedanya kalau obrog sahur tidak mengharap imbalan tetapi fungsinya untuk membangunkan orang untuk sahur.
Maskara singkatan dari Mobil Aspirasi Kampung Juara. Mobil bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini memiliki banyak manfaat. Selain untuk penyuluhan, sosialisasi dan edukasi juga dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk membangunkan orang untuk sahur.
Menariknya mobil maskara ini sambil membawa nasi kuning dan nasi uduk jika ada warganya yang tidak sempat masak nasi maka tinggal memberhentikan mobil ini lalu meminta nasi uduk atau nasi kuning tersebut dari petugas.
Itulah 3 cara membangunkan orang untuk sahur di desa kami semoga semua warga bisa memahami cara ini sehingga tidak menyebabkan kesalahpahaman yang berdampak pada perselisihan. Â