Bulan Ramadan tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya, karena dalam kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan warganya untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
Selain bertepatan dengan bulan Ramadan, bulan Mei 2020 merupakan bulan istimewa bagi agama lain yakni pada tanggal 7 Mei 2020 merupakan Hari Raya Waisak 2564 bagi umat Buddha. Selain itu tanggal 21 Mei 2020 peringatan Kenaikan Isa Al Masih bagi umat Kristen, dan tanggal 24-25 Mei 2020 Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah bagi umat Islam.
Walaupun di tengah pandemi Covid-19 tetapi umat Islam tetap menjalankan ibadah puasa, shalat 5 waktu dan shalat Tarawih di rumah masing-masing. Ini dikarenakan himbauan pemerintah untuk diam di rumah saja selama pandemi covid-19 berlangsung untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ibadah puasa bermanfaat untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kepedulian dengan sesama. Karena dengan tidak makan dan minum dari mulai fajar hingga matahari terbenam akan merasakan nasib dan penderitaan orang lain yang tidak punya.
Apalagi di masa pandemi ini, semakin banyak orang yang tidak kekurangan karean tidak memiliki pekerjaan tetap karena banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya bahkan melakukan PHK, pedagang menutup tempat usahanya, transportasi dihentikan, dan masih banyak lagi orang yang terdampak dengan Covid-19 ini.
Tidak hanya umat Islam yang tidak bisa melaksanakan ibadah di masjid, mushola atau langgar, tetapi umat lainpun merasakannya termasuk Umat Buddha yang melaksanakan Perayaan Hari Raya Waisak pada hari ini 7 Mei 2020. Â
Jika selama ini umat Buddha melakukan ritual di candi, dan vihara pada saat perayaan Hari Raya Waisak maka tahun ini mereka hanya melakukannya di rumah dengan melihat secara online. Â Â
Seperti kita ketahui bahwa Waisak adahah hari raya bagi umat Buddha. Hari Raya Waisak untuk memperingati 3 peristiwa penting yakni :
Pertama, Lahirnya Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.
Kedua, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M
Ketiga, Buddha Gautama parinibbana atau wafat di Kusinara pada tahun 80 tahun pada tahun 543 S.M.
Tiga peristiwa penting tersebut diberi nama "Trisuci Waisak".
Di tengah pandemi ini, semua umat dari agama apapun terus berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan masyarakat bisa beraktivitas kembali. Tapi hal ini harus ditunjang dengan kepatuhan warganya, serta konsisten peraturan pemerintahnya.
Jika warga tidak patuh, pemerintah tidak konsisten maka pandemi ini akan berlangsung lebih lama bahkan melebihi dari negara asalnya di China. Kita harus optimis akan hal tersebut.Â
Oleh karena itu, apapun agamanya mari kita berdoa semoga wabah pandemi Covid-19 ini segera hilang dari negeri tercinta Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H