Maka tidak heran banyak guru yang nyambi bekerja di bidang lain atau usaha sendiri. Diantara pekerjaan yang sering dilakukan oleh guru honorer untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah sebagai berikut :
Guru Les. Selain mengajar di sekolah, ada beberapa guru yang menjadi guru les terutama mata pelajaran tertentu seperti guru bahasa Inggris, matematika, dan seni. Dengan menjadi guru les tentu mereka mendapatkan penghasilan di luar sebagai guru honorer.
Tukang Ojek. Ada beberapa guru yang nyambi sebagai tukang ojek, baik ojek online maupun ojek pangkalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jualan Pulsa. Selain mengajar, ada beberapa guru yang bisnis jualan pulsa, kartu perdana, jual token dan bisnis pembayaran online. Konsumennya tidak hanya di sekitar rumahnya tetapi di antara rekan-rekan guru di sekolah.
Jualan Jus/Minuman. Setelah pulang sekolah atau saat tidak ada jam mengajar ada beberapa guru honorer yang jualan jus atau minuman lainnya untuk menambah penghasilannya sebagai seorang guru honorer.
Jualan makanan. Tidak hanya minuman yang dijual oleh guru honorer saat tidak ada jam mengajar atau setelah jam pulang sekolah. Tetapi ada juga beberapa guru honorer yang berjualan makanan di sekolah dengan dititipkan di koperasi atau kantin, atau jualan sendiri di rumahnya.
Jualan pakaian. Di saat senggang, ada beberapa guru honorer yang memanfaatkan untuk berjualan pakaian baik sesama guru di sekolah, atau di rumah. Ada juga yang menjualnya secara online dengan memanfaatkan media sosial yang mereka miliki.
Bisnis digital. Ada juga rekan-rekan guru honorer yang sudah bisa memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan seperti menjadi blogger, youtuber, jual beli logo, gambar atau video dan bisnis digital lainnya.
Sebagai seorang blogger, tentu bukan hanya mengkritik kebijakan tanpa memberikan solusi. Berikut solusi yang bisa diambil oleh pemerintah.
Pertama, Evaluasi aturan absensi fingerprint. Guru memiliki tanggungjawab sendiri, dan penilaian yang paling baik bukan dari atasan atau sesame guru tetapi dari murid dan masyarakat. Murid akan menilai guru yang malas dan rajin di kelas, dan akan menceritakan guru yang rajin dan malas kepada orang tuanya.
Kedua, Memberi kesejahteraan kepada guru honorer. Selama ini belum ada perhatian lebih dari pemerintah pusat kepada guru honorer di sekolah negeri. Mereka mayoritas masih mendapatkan penghasilan di bawah UMK oleh karena itu solusinya adalah mencari cara bagaimana memberikan penghasilan minimal kepada guru honorer.