Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Kopiwriting Cirebon, Ajak UMKM Go Internasional

31 Oktober 2019   01:46 Diperbarui: 31 Oktober 2019   02:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumpul bareng Blogger Kompasiana atau sering disebut dengan Kompasianer itu sesuatu sekali, pasalnya sudah lama saya tidak mengikuti acara kopdar bareng teman-teman Kompasianer baik di Jakarta atau di kota-kota lainnya.

Beruntung hari ini Rabu 30 Oktober 2019, saya dan rekan-rekan Kompasianer bisa mengikuti acara Kopiwriting bareng JNE yang diselenggarakan di Olive Bistro Cirebon. Acara ini merupakan rangkaian acara yang keenam atau terakhir pada tahun ini. Sebelumnya acara ini digelar di Bandung, Padang, Banjarmasin, Malang, dan Yogyakarta.

Kompasianer dari Indramayu (Dok.pri)
Kompasianer dari Indramayu (Dok.pri)

Kami berempat hadir lebih awal selain karena ada janji dengan mas Dimas dari Kompasiana, juga ada keperluan membeli buku di Gramedia Grage Mall. Kehadiran saya bareng rekan-rekan Kompasianer dari Indramayu tentu selain untuk bersilaturahmi, juga ingin menimba ilmu dari para narasumber yang hadir dalam acara ini.

Sebelum acara JNE Kopiwriting dimulai, peserta dipersilakan untuk menikmati coffee break terlebih dahulu sambil menunggu peserta yang lain. Pada kesempatan ini, selain Kompasianer, panitia mengundang media dari wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Ibu Murah Lestari (Dok. Pri)
Ibu Murah Lestari (Dok. Pri)

Setelah itu acara dibuka dan diawali oleh Ibu Murah Lestari, Regional Head JNE Jawa Barat yang memberikan sambutan pembuka.  Dia mengatakan bahwa :

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh berkembangnya UMKM di negara ini, Perkembangkan ekonomi digital juga sangat berdampak positif kepada bidang logistik karena permindahan  barang  dari produsen ke konsumen membutuhkan logistik yang efisien sekaligus tepat waktu.

Menghantarkan kebahagiaan atau Connecting Happiness adalah semangat yang harus terus dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tapi juga berbagai program yang memberikan manfaat. Upaya pengembangan bisnis perusahaan dengan berfokus pada peningkatan kualitas dalam aspek teknologi dan infrastruktur dengan ditopang oleh pengembangan kemitraan strategis pun terus kami lakukan seiring dengan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang"

Acara talkshow (dok. pri)
Acara talkshow (dok. pri)

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan Talkshow, dengan narasumber yakni Firman Ramadhan , deputy manager & marketing JNE Cirebon, Saepudin Jupri, Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon dan Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi.

Ada beberapa hal menarik yang bisa disampaikan oleh narasumber, Saepudin Jupri, Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon yang mengatakan bahwa dinasnya sudah melakukan beberapa pelatihan untuk UMKM dalam usahanya mendorong UMKM lokal tembus pasar Internasional, seperti dengan mengadakan beberapa pelatihan bekerjasama dengan e-commerce, pembinaan kualitas produk, bantuan sarana dan prasarana, fasilitas promosi, pelatihan pemasaran, fasilitasi bantuan kemasan dan lain-lain.

Kota Cirebon merupakan Kota Metropolitan Cirebon Raya yang memiliki berbagai keunggulan pada sektor Kuliner, Budaya, Sejarah, maupun Kerajinan. Adapun ketersediaan infrastruktur transportasi pendukung seperti Bandara International Jawa Barat (BIJB), Kereta Api Double Track, Jalan Tol Cipali, serta Pelabuhan Muara Jati dan Pelabuhan Perikanan Nusantara.

Suasana acara JNE Kopiwriting Cirebon (Dok. Pri)
Suasana acara JNE Kopiwriting Cirebon (Dok. Pri)

Sementara itu narasumber lain yakni Firman Ramadhan, Deputy manager & marketing JNE Cirebon mengungkapkan hal menarik tentang produk-produk yang paling sering dipaketkan untuk wilayah Cirebon, yakni 40 % dari fashion, 30 % berupa produk kecantikan dan sisanya 30% barang-barang elektronik, mainan dan produk kreatif lainnya.

Selain itu, JNE akan terus berinovasi salah satunya dengan akan diluncurkannya JNE Mega Hub yakni sistem pengiriman paket menggunakan sistem sortir canggih serta menggunakan kode pos untuk meminimalisir kesalahan kirim.

JNE juga sering mengadakan beberapa acara untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia, seperti dengan seminar mengajak online, marketplace event bekerjasama dengan shopee, Tokopedia dan Bukalapak.

Wawancara dengan narasumber (Dok. Kompasiana)
Wawancara dengan narasumber (Dok. Kompasiana)

Tidak hanya itu, JNE juga mengadakan beberapa program yang menarik seperti Gebyar Promo, diskon progresif dengan hadiah umorih, serta JNE Loyalty Card dengan memberikan hadiah yang menarik kepada konsumennya seperti jalan-jalan ke luar negeri, puluhan emas, dan mobil.

Sementara itu Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi menjelaskan awal mula berdirinya BT Batik Trusmi. Dimana Pendiri Batik Trusmi yakni Sally Giovanny menikah muda. Awalnya mereka berdua bisnis kain kafan dengan modal hanya 15 juta dari hasil amplop nikahan. Tetapi ternyata penjualan kain kafan terbatas hanya pada saat ada orang meninggal saja, hingga akhirnya Sally dan suaminya memutuskan  beralih menjual batik. Pada tahun 2011, mereka berdua membuka Batik Trusmi dengan produknya berupa batik tulis dan batik cap.  

Untuk meningkatkan penjualan, Batik Trusmi melakukan beberapa langkah seperti mengaktifkan media sosial dengan promosi seperti facebook ads, Instagram Ads dan melalui Google, selain melalui websitenya yakni btbatiktrusmi.com. Produknya kini sudah dikirim ke berbagai negara seperti ke Amerika, Belanda, Bosnia, dan Swiss.   

Pemberian plakat kepada pembicara (Dok. Kompasiana)
Pemberian plakat kepada pembicara (Dok. Kompasiana)

Batik Trusmi terus melakukan ekspansi ke beberapa tempat di Indonesia seperti di Medan, Jakarta, dan sekarang buka cabang di Bali. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam membeli produk-produk batiknya.

Selepas acara talkshow, acara dilanjutkan dengan tanya jawab, salah satunya diantaranya menanyakan program kerjasama dengan UMKM atau sponsorship dengan Batik Trusmi. Menurut Coky, pihaknya sering mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan UMKM.

Pihaknya terbuka untuk UMKM menitipkan produknya di Batik Trusmi. Hanya saja harus memenuhi beberapa persyaratan seperti kemasan, izin PIRT, label halal dan lain-lain. Setiap hari  Batik Trusmi dikunjungi rata-rata 4.000 orang pada hari biasa, sedangkan pada akhir pecan lebih banyak lagi.  

Foto bareng Kompasianer (Dok. Bens)
Foto bareng Kompasianer (Dok. Bens)

Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pemberian plakat kepada narasumber. Selepas acara itu peserta dipersilakan makan malam di Olive Bistro. Tetapi sebelum makan, Kompasianer foto bersama terlebih dahulu. Sementara itu pihak media langsung menyerbu ke narasumber.

Itulah kemeriahan acara JNE Kopiwriting Cirebon. Semoga kegiatan silaturahmi ini terus terjaga apalagi setelah terbentuknya SEKOCI atau singkatan dari Sekumpulan Kompasianer Cirebon Indramayu dengan menunjuk saya sebagai ketuanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun